Bantah Dukung Prabowo, Komarudin: Budiman Tak Disanksi, Tapi Diberi Warning

Jumat 28 Jul 2023, 8 : 16 pm
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun

JAKARTA-Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko akhirnya memenuhi panggilan DPP PDIP untuk dimintai klarifikasi buntut pertemuannya dengan Ketua Umum Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun saat memberikan keterangan pers usai meminta klarifkasi kepada Budiman Sudjatmiko dan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Cinta Mega, pada Jumat (28/7/2023).

Komarudin mengatakan, bahwa dirinya mengundang langsung Budiman Sudjatmiko untuk hadir dan memberikan klarifikasi di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta.

“Pak Budiman, tadi juga saya undang beliau. Saya minta klarifikasi terhadap kunjungan beliau ke Pak Prabowo kemarin,” kata Komarudin.

Saat dimintai klarifikasi, Budiman menyampaikan bahwa kedatangannya ke rumah pribadi Prabowo bukan dalam rangka menyampaikan dukungan di Pilpres 2024.

Menurut Komarudin, Budiman mengungkapkan bahwa niatnya hanya ingin melakukan konsolidasi terhadap dua sosok capres yang saat ini akan maju sebagai presiden.

Karena, kata Komarudin, Budiman melihat sosok Bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo merupakan tokoh yang mewakili capres dari generasi reformasi.

Sedangkan, Bacapres dari Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok capres dari generasi Orde Baru.

“Tadi saya panggil beliau, beliau menjelaskan ya niatnya dia bukan untuk dukung Pak Prabowo, sebenarnya dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon reformasi, katakanlah begitu,” ucap Komarudin.

“Pak Ganjar sebagai generasi reformasi, dan Pak Prabowo sabagai generasi Orde Baru, begitu kira-kira. Bagiamana rekonsiliasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” lanjut Komar.

1 Comment

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank DBS Berikan Dukungan Financing USD195 Juta ke Chandra Asri

JAKARTA-Bank DBS memberikan pinjaman pembiayaan senilai USD195 juta atau setara

Petrus: Salah Besar Mengkultus Individukan Novel Baswedan di KPK

JAKARTA-Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus menegaskan salah