JAKARTA-PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) sebagai pemilik brand Surge memutuskan untuk bekerjasama dengan PT Indosat Tbk (ISAT) terkait pengembangan Fixed Wireless Access (FWA) dan penjualan produk telekomunikasi.
Menurut Presiden Direktur Surge, Hermansjah Haryono dalam siaran pers yang dikirim melalui surat elektronik, Rabu (2/8), pada pertengahan tahun ini WIFI dan Indosat Ooredoo Hutchison telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerjasama pengembangan Fixed Wireless Access dan penjualan produk telekomunikasi.
Hermansjah berharap, kolaborasi antara Surge dan Indosat Ooredoo Hutchison mampu mengoptimalkan potensi dari masing-masing entitas dalam menghadirkan konektivitas cepat dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, serta bisa berdampak positif bagi kinerja keuangan kedua emiten di Indeks Kompas100 ini.
“Kolaborasi strategis ini merupakan misi bersama dalam memberikan konektivitas yang andal dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Melalui pengembangan Fixed Wireless Access, kedua perusahaan dapat mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki untuk pemerataan internet cepat di Indonesia,” papar Hermansjah.
Dia menyampaikan, sejauh ini penetrasi internet fixed broadband di Indonesia masih tergolong rendah atau hanya sebesar 15 persen dari total jumlah rumah tangga yang menikmati akses internet unlimited, terutama dikarenakan mahalnya layanan konektivitas.
Surge merupakan satu-satunya perusahaan penyedia konektivitas di Indonesia yang memiliki jaringan serat optik di tiga segmen berbeda, yaitu jalur kereta api, jalan tol dan jalan raya.
Unggul dalam efisiensi biaya, lanjut Hermansjah, Surge memiliki misi untuk dapat memberikan layanan konektivitas yang andal dan terjangkau.
Guna dapat mengoptimalkan potensi infrastruktur milik WIFI, ungkap Hermansjah, sejak awal 2023 Surge sudah memulai pengembangan layanan konektivitas Fixed Wireless Access dengan berkolaborasi dengan berbagai perusahaan teknologi global, yakni Qualcomm, China Huaxin Post & Telecom Technologies, Fujian Taikuk Technology Investment, Fiberhome dan Baicells yang menargetkan 10 juta rumah tangga di Pulau Jawa
