JAKARTA-Bank Indonesia (BI) berharap tingkat defisit transaksi berjalan sekitar 2,5%-2,7%. Karena pada level inilah yang bisa ditolerir oleh pelaku pasar. “Target 2014, current account deficit bisa di bawah 3 %. Kalau bisa 2,5 % sampai 2,7 % dari produk domestik bruto (PDB).,” kata Deputy Gubernur Senior BI, Mirza Adityawara di Jakarta, Jumat,(11/10).
Menurut Mirza, dengan kisaran defisit 2,5 % hingga 2,7 %. Maka pada 2014, bank sentral menargetkan current account deficit di bawah 3 %. “Itu saya rasa angka yang bisa diterima oleh pasar,” tegasnya
Sebelumnya, Mirza juga mengatakan, BI optimis current account deficit di 2014 akan berada di angka 2,5-2,7 % dari PDB. “BI sudah meng-address kurs yang sesuai fundamental ekonomi.,” ungkapnya.
Menurut Mirza, indikasi bakal menipisnya current account deficit sudah mulai tampak dari surplus neraca perdagangan Agustus 2013. “Sekarang kurs sudah bisa menurunkan impor,” cetusnya, sambil menyebutkan bahwa hingga akhir Semester I tahun ini defisit transaksi berjalan sebesar 4,4 % dari PDB.
Menyinggung soal upaya BI menjaga stabilityas rupiah, lanjut Mirza, pihaknya akan lebih konsentrasi mengawal penurunan tingkat defisit transaksi berjalan. “Kedua, concern kami pada pengendalian inflasi. Itu sudah di-address oleh Bank Indonesia dengan sedikit melakukan pengetatan yang diharapkan dapat menjaga stabilitas,” pungkasnya. **cea