Toyota Investasi Rp 2,3 T Bangun Pabrik Engine Otomotif

Wednesday 26 Feb 2014, 5 : 20 pm
by

KARAWANG-Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri kendaraan bermotor dalam negeri, yang hingga saat ini mengalami pertumbuhan cukup pesat. Hal tersebut tercermin dari angka penjualan maupun produksi yang semakin meningkat, dimana penjualan kendaraan bermotor roda empat pada tahun 2013 mampu mencapai 1,2 juta unit dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,1 juta unit. Angka penjualan ini diharapkan akan terus meningkat sesuai dengan peningkatan ekonomi Indonesia.

Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat dalam sambutannya pada acara Peletakan Batu Pertama Pabrik Engine Otomotif PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Karawang, Selasa (25/2).

Hidayat memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kepercayaan serta komitmen dari PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk terus-menerus berinvestasi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi beberapa model kendaraan merek Toyota serta komponennya di ASEAN bahkan di dunia pada saat ini.

Pembangunan pabrik mesin otomotif yang merupakan pabrik engine ke-2 milik PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia akan beroperasi pada semester 1 (satu) tahun 2016 dan dibangun di atas lahan seluas 150 hektar dengan nilai investasi mencapai Rp. 2,3 Triliun.

Pabrik mesin tersebut akan memiliki kapasitas sebesar 216.000 unit/tahun dan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja baru sebanyak 1000 orang, serta akan melibatkan vendor sekitar 40 perusahaan. “Melalui pembangunan pabrik mesin ini, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia tidak hanya akan menambah investasi dan tenaga kerja, namun diharapkan akan terus meningkatkan penggunaan dan pendayagunaan produk dan jasa engineering lokal dalam kegiatan produksinya sehingga akan meningkatkan kontribusi manufacturing Indonesia dalam mendukung perekonomian nasional,” tegasnya.

Selain itu, dengan terus berkembangnya pasar dalam negeri, diharapkan dapat menjadi pendorong bagi para pelaku usaha industri otomotif untuk terus mengembangkan industri komponen guna memperkuat struktur industri otomotif nasional.

Dia menegaskan, industri komponen harus menjadi kekuatan industri kendaraan bermotor nasional. Dengan dukungan industri komponen yang kuat, maka daya saing industri otomotif nasional akan semakin tinggi dengan harapan dapat terus meningkatkan peran produk industri otomotif nasional dalam mengisi pasar domestik maupun global terutama di Kawasan Asia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PII Indonesia mencatat kewajiban neto 264,1 miliar dolar AS (23,8% dari PDB), menurun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan I 2021 sebesar 267,5 miliar dolar AS (25,2% dari PDB).

Posisi Net Kewajiban Investasi Internasional Indonesia Meningkat

JAKARTA-Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mencatat net kewajiban sebesar USD403,0

Mendes: Kebijakan Gus Dur Bisa Naikkan Ekonomi Indonesia

JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes