Kadrun Yang Kepanasan

Thursday 2 Jan 2020, 10 : 39 pm
by
pemerhati masalah hukum, dewi tandjung

Oleh: Hj Dewi Tanjung

Di saat Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu, kubu Anies Baswedan gencar mencecar, menghujat, memfitnah sampai kelompok ini menjual ayat dan Agama demi mendzolimi lawan politiknya. Segala cara mereka lakukan sampai mengintimidasi warga DKI Jakarta apabila memilih Ahok-Djarot, di saat mereka meninggal dunia tidak dimandikan dan disholatkan karena mendukung si penista agama.

Video editan hasil Bumi Yani tentang Ahok menyinggung surat Al Maidah Ayat 51 mereka jadikan senjata untuk mendemo dan menghabisi pasangan Ahok-Djarot. Kelompok ini mengklaim diri mereka didukung oleh Ulama. Ya, tentu saja ulama dan ustad dari kalangan mereka sendiri.

Bahkan mereka mengklaim diri sebagai pemegang kunci surga dan mengaku kelompok mereka bela agama. Tapi faktanya, kelompok ini tak lebih hanya mengejar kekuasaan dan uang semata. Terbukti, apa yang mereka lakukan jauh dari ajaran agama Islam yang baik dan benar.

Mereka menebar rasa kebencian dan permusuhan antar umat Islam. Mereka memaki dan mengkafir-kafirkan kepada orang yang tidak mendukung mereka. Ini kelompok kumpulan manusia munafik penjual agama demi kesenangan duniawi belaka. Tak beda jauh dengan sikap Anies Baswedan sendiri.

Dengan sombong dan angkuhnya dia mengaku akan membuat DKI Jakarta sesejuk puncak. Bahkan dengan bangganya dia berjanji akan memberikan kolam bagi warga DKI Jakarta.

Di saat berkampanye Anies tidak segan-segan menjelekan kebijakan yang dibuat Ahok-Djarot tentang penanganan banjir di ibukota.

Salah satu ucapan Anies pada saat itu “AIR JATUH DARI LANGIT DIMANA-MANA MASUK KEDALAM TANAH. BUKAN DI MASUKAN KE GORONG-GORONG RAKSASA LALU DI BUANG KE LAUT. ITU MELAWAN SUNATULLAH. PEMPROV DKI SUDAH MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG FATAL ”

Itu sepenggalan kalimat Anies Baswedan yang justru saat ini membalik ke dirinya sendiri. Ibarat senjata makan Tuan itulah yang saat ini dialami Anies Baswedan.

Apa yang pernah di katakan dan perbuat justru sekarang membalik menyerang dirinya sendiri. Semua ini atas izin Allah SWT.

Hukum tebar tuai pun berlaku dan Anies saat ini mendapatkan apa yang pernah dia tanam di saat kampanye dulu. Banjir besar di awal tahun 2020 ini membuat hampir di seluruh pelosok DKI terendam banjir.

Daerah yang tidak pernah terkena banjir pun saat ini di terjang oleh derasnya air yang membanjiri di semua wilayah.

Pesta perayaan menyambut Tahun baru yang di adakan oleh Pemprov DKI Jakarta yang diperkirakan akan menjadi hiburan dan mengangkat nama Anies Baswedan sebagai Gubernur justru tak berarti apa-apa. Karena masyarakat kecewa dengan kinerja Anies Baswedan sebagai pemimpin seiman.

Apalagi, belakangan, Anies dikenal sangat boros memakai anggaran dengan sesuatu hal yang tidak penting dan tidak tepat sasaran bagi kesejahteraan warga DKI.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Inflasi Bulan Ramadan Terkendali

JAKARTA-Inflasi Mei 2019 yang bersamaan dengan bulan Ramadan dan menjelang

Jelang Pilgub Jatim, KPU Sibuk Seleksi PPK

SURABAYA-Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim pada 29 Agustus 2013 yang