Kecewa
Kekecewaan warga DKI kepada kinerja Anies Baswedan, terlihat dari banyaknya video dan petisi meminta Anies Baswedan mundur dari kuris DKI 1.
Dorongan untuk meminta Anies mundur dari kursi Gubernur terus berdatangan dari hampir seluruh masyarakat, kecuali pendukung Anies Baswedan mereka masih terlena dan buta akan kinerja junjungannya. Karena hanya Anies Baswedanlah satu-satunya harapan dan kebanggaan para Kadrun ini (Sebutan kepada pendukungnya).
Para Kadrun ini berlomba-lomba mati-matian membela junjungan kebanggaan mereka. Segala cara mereka sebarkan untuk membela kegagalan sang Gubernur seiman ini. Sampai mereka yang mengaku muslim dan bela agama lupa makan dan lupa diri demi membela sang junjungan. Para Kadrun beralasan hujan ini adalah takdir dan karena alam.
Anies tidak bisa di salahkan karena ini bencana alam. Para Kadrun ini lupa atau memang pura-pura lupa.
Di salah satu video Anies Baswedan pernah mengatakan BANJIR BUKAN BENCANA ALAM TAPI KESALAHAN SISTEM MENAGEMENT VOLUME AIR DAN ANIES BERJANJI AKAN MEMAKAI KEKUATAN KATA-KATA ATAU AKAN BERKOMUNIKASI DENGAN AIR.
Bahasa yang sangat cerdas ini mungkin dipahami oleh pendukung Anies Baswedan. Tapi sebagai warga masyarakat awam, saya tidak memahami apa yang selama ini di ucapkan oleh Anies Baswedan.
Pertanyaannya apakah Anies sudah berkenalan dengan “Raja Air ? Sehingga Anies berjanji akan memakai kekuatan kata-kata atau berkomunikasi ?
Lalu di saat banjir besar seperti saat ini apakah Aniessudah melakukan apa yang pernah dia ucapkan saat janji kampanyenya dulu ?
Lalu solusi apa yang Anies dan Pemprov DKI lakukan untuk mengurangi banjir yang ada di Jakarta ? Apakah Anies akan menyedot air lalu di masukan ke gorong-gorong dan di buang ke laut ? Bukankah itu melawan Sunatullah ?