BEI: Jumlah Pencatatan Efek Baru di 2021 Bisa Capai 115% dari Target, Tahun Depan Bidik 68 Efek

Rabu 27 Okt 2021, 8 : 31 pm
by
Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF
Ilustrasi

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pencatatan Efek baru di 2022 sebanyak 68 Efek, sedangkan realisasi pencatatan Efek baru pada tahun ini diyakini bisa mencapai 115 persen dari total target yang sebanyak 66 Efek.

“Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF, Dana Investasi Real Estate (DIRE), serta Efek Beragun Aset (EBA),” kata Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna usai RUPS-LB BEI di Jakarta, Rabu (27/10).

Nyoman menyebutkan, saat ini realisasi jumlah Perusahaan Tercatat untuk instrumen saham sudah ada 39 emiten baru, selanjutnya ada empat pencatatan obligasi baru dan ada dua instrumen ETF dan satu EBA-SP.

“Pencapaian untuk periode saat ini relatif masih cukup baik,” ucap Nyoman.

Dia menyebutkan, BEI mencatat bahwa sejauh ini di pipeline masih ada 27 calon Perusahaan Tercatat untuk instrumen saham, ada dua untuk obligasi baru dan satu ETF.

“Sehingga, dalam hal nanti tercatat di 2021, maka pencapaian kami bisa sampai 115 persen dari target yang sudah kami rencanakan,” tuturnya.

Namun demikian, lanjut Nyoman, BEI belum bisa memastikan sebanyak 27 calon emiten untuk instrumen saham tersebut akan mencatatkan saham di BEI pada tahun ini.

“Ini tentunya dipengaruhi oleh proses yang dilakukan. Tetapi, dari rencana mereka (27 calon emiten) akan dicatatkan di 2021,” ujar Nyoman.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Amnesti Pajak Indonesia Salah Satu Tersukses di Dunia

JAKARTA-Kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) yang dilakukan di Indonesia merupakan

Laras Febriany: Masih Ada Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed  

Investor asing mencatat penjualan bersih di pasar obligasi di awal