Alokasikan Capex Rp1 Triliun, DILD Bidik Marketing Sales Rp2 Triliun

Tuesday 22 Jun 2021, 4 : 50 pm
by
PT Intiland Tbk

JAKARTA-PT Intiland Tbk (DILD) menargetkan perolehan marketing sales di 2021 mencapai Rp2 triliun yang akan ditopang oleh alokasi belanja modal (capex) tahun ini sebesar Rp1 triliun.

Pernyataan tersebut disampaikan secara virtual oleh Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, Archied Noto Pradono usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Intiland di Jakarta, Selasa (22/6).

“Dari target marketing sales Rp2 triliun, hingga akhir Kuartal I-2021 sebesar Rp310 miliar atau bertumbuh 166 persen (year-on-year). Tetapi, hingga pertengahan Juni ini sudah tercatat mencapai Rp947 miliar. Terkait kondisi pandemi Covid-19 ini, memang ada beberapa proyek yang harus di-planning ulang,” ucap Archied.

Realisasi marketing sales per 31 Maret 2021 tersebut belum termasuk kontribusi dari pendapatan berkelanjutan sebesar Rp176 miliar yang berasal dari segmen properti investasi, seperti perkantoran sewa dan pengelolaan lapangan golf serta sarana olahraga.

Archied menyebutkan, penjualan dari segmen kawasan perumahan memberikan kontribusi terbesar, yakni senilai Rp222 miliar atau 71,5 persen, sedangkan sisanya berasal dari penjualan pada segmen kawasan industri sebesar 19,2 persen dan mixed-use sebesar 9,3 persen.

“Pada tahun ini kami akan fokus pada penjualan landed house dan produk-produk inventory. Kami pilih-pilih produk yang menjadi minat konsumen dan menghindari proyek yang berisiko, seperti high rise building. Sejauh ini minat terhadap landed house sudah agak positif dan high rise nantinya akan mengikuti,” papar Archied.

Per 31 Maret 2021, total landbank DILD mencapai 2.356,1 hektar yang terdiri atas, undeveloped landbank seluas 2.048,2 hektar dan developed landbank (persediaan) seluas 307,9 hektar.

“Prospek bisnis ke depan masih sangat menantang, akibat melemahnya perekonomian yang dikarenakan kondisi pandemi Covid-19. Kami perlu mengambil langkah-langka prioritas untuk menjaga operasional perusahaan terus berputar, menciptakan stabilitas keuangan dan mendorong kinerja penjualan,” tutur Archied.

Guna dapat mencapai target penjualan di sepanjang tahun ini, kata Archied, DILD telah menyiapkan anggaran capex sebesar Rp1 triliun.

“Saat ini serapan capex sudah sebesar 30 persen dari yang disiapkan. Capex kami lebih banyak untuk proyek-proyek saja. Capex kami untuk yang terkait (penambahan) landbank sangat minim,” imbuhnya.

Dia menambahkan, upaya menjaga kinerja perusahaan akan dilakukan DILD dengan fokus pada empat strategi utama pertumbuhan, yakni pertumbuhan secara organik, peluang akuisisi, menjalankan kerjasama strategis melalui joint venture atau joint operation dan pengelolaan modal maupun investasi.

Pada kesempatan yang sama, Corporate Secretary DILD, Theresia Rustandi mengatakan bahwa pada RUPST hari ini para pemegang saham menyetujui seluruh agenda rapat.

“Pemegang saham juga menyetujui penetapan penggunaan laba bersih perseroan yang berakhir 31 Desember 2020. Sebesar Rp2 miliar sebagai dana cadangan wajib dan sisa dari laba bersih (Rp74,8 miliar) dicatat sebagai laba ditahan,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jasmerah merupakan pesan yang masih sangat relevan sampai saat ini. Karena para elit bangsa Indonesia cenderung meninggalkan sejarah. Melupakan sejarah.

Krisis Harga, Krisis Pangan, Korupsi, KKN dan Indonesia Spring?

Oleh: Anthony Budiawan Arab Spring adalah gerakan pro-demokrasi, anti-korupsi, dan

Presiden Akan Sampaikan Penjelasan Rinci Soal Proyek HST

JAKARTA-Presiden Joko Widodo berjanji dalam waktu dekat akan menjelaskan secara