Amanat Mbah Moen, TPN: Izin Pabrik Semen Rembang Diterbitkan Sebelum Ganjar Gubernur Jateng

Sunday 21 Jan 2024, 12 : 34 pm
Deputi Kanal Media TPN Karaniya Dharmasaputra

JAKARTA-Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres/cawapres) Ganjar-Mahfud memperkirakan kasus Kendeng (Semen Rembang) bakal menjadi senjata untuk menyerang figur Ganjar Pranowo, yang akan digunakan pada debat cawapres nanti malam.

Deputi Kanal Media TPN Karaniya Dharmasaputra angkat bicara soal kasus itu.

Sebaliknya, menurut Karaniya, saat Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) malah pasang badan untuk membela warga yang terdampak pembangunan pabrik semen di Rembang itu.

Dia menegaskan, bahwa Ganjar adalah sosok yang sangat peduli soal lingkungan.

Ganjar pernah menolak izin kegiatan pertambangan dan pabrik semen lainnya di Jateng.

Karaniya mencontohkan penolakan pendirian pabrik semen di Sukolilo, Pati, yang dianggap merusak lingkungan karena menggunduli hutan di kawasan pegunungan Kendeng dan penambangan di Bukit Kapur Gombong.

Kala itu Ganjar menolak memberi lampu hijau atas pembangunan pabrik semen oleh PT Sahabat Mulia Sakti (SMS) yang telah mengantongi izin di Sukolilo, Pati.

Kenapa Ganjar bersikeras, karena menurutnya, wilayah-wilayah di pegunungan Kendeng yang masuk di Kudus dan Pati problemnya sudah sangat serius dan alasan lainnya karena suplai semen masih dirasa cukup.

“Pak Ganjar sangat peduli lingkungan, buktinya sudah berulang kali menolak izin pendirian sejumlah pabrik lain dan kegiatan pertambangan di Jawa Tengah, karena tidak memenuhi persyaratan dan merugikan warga,” paparnya.

Mengenai pabrik semen Rembang, lanjut Karaniya, itu merupakan putusan pengadilan.

Dan izin pembangunan pabrik itu juga telah memenuhi permintaan tokoh setempat, yaitu almarhum Kyai Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Tujuannya tidak lain agar warga sekitar dapat menerima manfaat dari kekayaan alam di daerahnya, tidak dikeruk dan dibawa keluar untuk diolah ke pabrik semen lain.

Maka dari itu, Ganjar meneruskan cita-cita Mbah Moen untuk mensejahterakan warga setempat.

“Kebijakan Pak Ganjar saat itu adalah untuk menjamin desa dan rakyatnya mendapat kebermanfaatan. Karena tidak adil rasanya, ada investasi masuk tapi rakyat tetap miskin,” katanya seraya menambahkan, Ganjar juga menginisiasi saham untuk rakyat setempat melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).

“Kalau kasus ini masih dijadikan senjata di debat cawapres, saya pikir kebenarannya sudah diketahui masyarakat, bahwa Pak Ganjar selalu memihak pada kepentingan rakyat, karena itu jangan Pak Ganjar dikambinghitamkan,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ekspor Oktober Menguat, Neraca Kembali Surplus

BALI-Kinerja neraca perdagangan Indonesia mulai membaik ditandai dengan surplus  bulan

Implementasi Harga Baru Gas Dorong Ekspansi Sektor Manufaktur

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memandang implementasi harga gas industri menjadi 6