Anak-anak Haram Revolusi

Wednesday 23 Aug 2023, 11 : 26 am
by
Ketua DPP Banteng Muda Indonesia dan Aktifis 98, Mixil Mina Munir

Oleh: Mixil Mina Munir

”Menurutmu, siapa yang menculik? Apa benar itu dari Tim Mawar Kopassus atas perintah Prabowo?”, tanya Budiman penasaran.

”Terus terang saja, aku tidak tahu persis, karena mataku terus ditutup selama dalam penyekapan. Tak pernah kulihat wajah mereka sama sekali. Tapi, seperti yang kita ketahui dari media, ya dari Tim Mawar Kopassus!”

Dialog Budiman Sudjatmiko dan Sekjend PRD Petrus Haryanto pada halaman 43 buku “Anak-anak Revolusi” karya Budiman Sudjatmiko.

Budiman sangat tahu orang yang menculik kawan-kawannya.

Ia adalah Prabowo Subianto, Mantan Danjen Kopassus, ketua Tim Mawar, orang yang kini didukungnya untuk menjadi Presiden Republik Indonesia.

Budiman Sudjatmiko adalah sejarah tentang pemuda, tentang keberanian, perlawanan, cerita tentang runtuhnya rezim Orde Baru.

Namun ditengah perjaIanan hidupnya, Budiman Sudjatmiko berubah menjadi cerita tentang pengkhianatan seorang pejuang.

Pengkhianatan Budiman bukan kepada PDI Perjuangan, juga bukan kepada Ganjar Pranowo.

Jika membaca bukunya, Budiman sejatinya berkhianat kepada para mantan tahanan politik orde baru, korban-korban penculikan, kawan-kawannya yang sampai saat ini belum kembali, lebih lagi Budiman berkhianat pada demokrasi dan kemanusiaan.

Semuanya ditulis tuntas pada buku setebal 500 halaman.

Dalam bukunya Budiman cerita tentang kekejaman dan kediktatoran rezim orde baru secara gamblang dan lugas.

Saat menjadi tahanan politik, dinamika menjadi aktivis, peristiwa 27 Juli 1996 serta sepak terjang PRD.

Ia juga menulis tentang mimpi-mimpinya, cita-citanya untuk Indonesia yang harus bisa menuntaskan pelanggaran HAM.

Jum’at malam 18 Agustus 2023, Ia datang ke Marina Convention centre Semarang, menyerahkan lehernya pada sang pelaku.

Jika Budiman berpikir ia didaulat menjadi ketua tim Relawan Prabu boleh-boleh saja.

Namun bagi Prabowo bisa saja berpikir beda, kok ada musuh menyerahkan dirinya, tunduk dan patuh tanpa syarat.

Setelah memutuskan mendukung Prabowo Subianto, goresan tinta emas tentangnya hancur seketika, dihapus oleh keputusannya sendiri.

Ia yang menjadi pimpinan pemuda yang berani melawan tirani orde baru, ia yang rela menjadi korban demi reformasi kini telah balik badan.

Peristiwa 27 Juli 1996 adalah awal cerita tentang Budiman Sudjatmiko dan PRD.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

mobil listrik

Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,4-6% di 2022

JAKARTA-Seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 yang semakin membaik, ekonomi Indonesia

Tarif KRL Jabodetabek Naik Rp 1.000 per 1 Oktober

JAKARTA- PT KAI Commuter Jadobetabek (KCJ) menaikan tarif Kereta Rel