JAKARTA-Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K SPSI) Andi Gani Nena Wea, SH memastikan Aksi May Day berjalan damai dan aman seperti tahun tahun sebelumnya. Hal ini sudah menjadi komitmen seluruh buruh di Indonesia.
Penegasan ini disampaikan Andi Gani menanggapi berita hoax ‘May Day Rusuh” yang berkembang di WAG.
“Jadi, pesan berantai soal Aksi May Day berpotensi Rusuh adalah Hoax,” tegasnya.
“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan Wa berantai yang berisi Aksi May Day berpotensi Rusuh,” pintanya.
Andi Gani menjamin seluruh elemen buruh menjaga Aksi May Day ini agar berjalan damai.
Dia menjelaskan, aksi aksi buruh yang akan dilakukan fokus kepada tuntutan kesejahteraan Buruh Indonesia termasuk Revisi PP 78 Soal Pengupahan.
Hal ini sudah direspon Presiden Jokowi saat menerima Presiden-Presiden Konfederasi Buruh Indonesia di istana Bogor.
Selain Andi Gani, turut hadir dalam pertemuan dengan Presiden yakni Said Iqbal, Mudofir, Ilhamsyah, Syaiful dan Muchtar .
Andi Gani mengaku respon Kepala Negara terhadap persoalan buruh sangat positif.
Termasuk permintaan para Presiden Serikat Buruh agar Presiden menginstruksikan Kapolri membentuk Unit Pidana Perburuhan di Kepolisian untuk menegakkan hukum yang adil demi tegaknya hak buruh.
“Dan Kapolri langsung merespon dengan sangat baik dan tepat 1 Mei akan diresmikan Unit Pidana Perburuhan. Ini sejarah luar biasa untuk perjuangan buruh,” tuturnya.
Selain itu, Presiden Jokowi merespon sangat positif tuntutan buruh agar setiap kawasan industri menyiapkan tempat penitipan anak untuk buruh wanita. Bahkan dalam waktu dekat, Presiden Jokowi akan mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan Kawasan Kawasan Industri Menyiapkan Tempat Penitipan Anak .
“Presiden-Presiden Konfederasi Buruh Indonesia juga sepakat membentuk tim bersama untuk membahas tuntutan buruhm,” pungkasnya.
