JAKARTA–PermataBank Syariah kembali mencatat pertumbuhan kinerja keuangannya yang berkesinambungan.
Menyusul kinerjanya yang positif di tahun 2012, PermataBank Syariah mencatat kenaikan laba bersih di tahun 2013 sebesar 82% YoY atau menjadi sebesar Rp. 465 miliar, dari posisi Rp. 256 miliar pada Tahun 2012.
“Unit Usaha Syariah PermataBank tumbuh positif. Hal ini menunjukkan bahwa potensi bisnis di perbankan Syariah masih sangat besar dan transformasi model bisnis yang telah kami lakukan selama ini melalui optimalisasi konsep office channelling dengan mensinergikan infrastruktur, pengembangan berbagai produk dan layanan telah sesuai dengan strategi bisnis yang kami kembangkan,” ujar Direktur Syariah PermataBank , Achmad K. Permana di Jakarta, Kamis (27/3).
Menurutnya, kinerja operasional PermataBank Syariah selama Tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan.
Total laba operasional tumbuh 77% YoY dari Rp. 262 miliar menjadi Rp. 464 miliar ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional lainnya.
Pendapatan operasional lainnya tumbuh 84% YoY menjadi Rp.2.2 triliun dari sebelumnya sebesar Rp.1.2 triliun.
Pembiayaan yang disalurkan PermataBank Syariah meningkat 61% dari Rp. 7,1 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp. 11,4triliun pada tahun 2013.
Pembiayaan tumbuh pada semua segmen bisnis.
Pertumbuhan yang signifikan ini mendorong pertumbuhan total aset secara konsolidasi menjadi Rp. 16,2 triliun di akhir 2013 atau naik pesat 53% YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp. 10,6 triliun.
Sementara itu, basis pendanaan kian beragam dan terus tumbuh berkelanjutan.
Dana pihak ketiga meningkat 63% YoY menjadi Rp.12,0 triliun.
Total dana murah meningkat 43% YoY menjadi Rp. 4,9 triliun, demikian pula dengan deposito berjangka yang meningkat 80% YoY menjadi Rp.7,0 triliun.
Dengan demikian komposisi dana murah (CASA) mencapai 41% dari total simpanan pada akhir tahun 2013.
Financing-to-Deposit Ratio (FDR) berada di 95,7% sementara rasio pembiayaan bermasalah (Net Non Performing Financing) PermataBank Syariah berada di 0,36% di akhir tahun 2013.
PermataBank Syariah juga mempertahankan tingkat permodalan yang sehat terhadap aktiva tertimbang menurut risiko dan mengakhiri periode dengan mencatat Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 18,82%, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 19.37%.
Ekuitas pemegang saham tumbuh 52% YoY menjadi Rp 1,6 triliun pada akhir tahun 2013.
“Tahun 2014 akan penuh dengan tantangan seiring dengan perubahan dan pertumbuhan pada industri perbankan Syariah, lanskap peraturan (regulatory landscape) serta teknologi. Namun demikian prinsip kehati-hatian senantiasa kami kedepankan agar setiap risiko dapat kami kelola dengan baik,” pungkasnya.