Bangun Pabrik Senilai USD521 Juta, KRAS Klaim Bisa Hemat 25% Biaya Operasional

Wednesday 19 May 2021, 7 : 42 pm
by
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), Silmy Karim

JAKARTA-Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), Silmy Karim mengaku, pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) yang dibangun dengan nilai investasi mencapai USD 521 juta mampu menekan biaya operasional sebesar 25 persen.

“Pabrik ini adalah pabrik dengan teknologi dan sistem terbaru yang memiliki tingkat efisiensi lebih tinggi. Total penghematan biaya operasional bisa mencapai 25 persen dari pabrik HSM pada umumnya, karena penurunan konsumsi energi dan penggunaan tenaga kerja yang lebih optimal,” kata Silmy dalam siaran pers KRAS yang dikutip di Jakarta, Rabu (19/5).

Berdasarkan keterangan KRAS, pada Senin (17/5) malam, perseroan melakukan produksi perdana Hot Rolled Coil (HRC) di pabrik HSM 2 yang dibangun sejak 2016, dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun.

Pabrik ini menghasilkan produk baja HRC dengan spesifikasi tertentu untuk melengkapi produk yang dihasilkan pabrik HSM 1 Krakatau Steel yang sudah beroperasi sejak 1983.

Pabrik HSM 2 merupakan pabrik pertama di Indonesia yang bisa menghasilkan ketebalan HRC sekitar 1,4 mm-16 mm dengan lebar sekitar 600 mm-1.650 mm.

Melalui pabrik HSM 2, kata Silmy, kapasitas produksi HRC KRAS bertambah menjadi 3,9 juta ton per tahun, sehingga dapat menekan impor HRC yang mencapai 0,9-1,9 juta ton per tahun.

Sedangkan, kebutuhan baja HRC/Plate nasional mencapai 4,8-5,3 juta ton per tahun.

Menurut Silmy, pabrik baru ini sudah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan kapasitas produksi sampai dengan 4 juta ton per tahun, sehingga dalam pengembangannya membutuhkan investasi yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi pabrik kompetitor di dalam maupun luar negeri.

Penyelesaian pembangunan pabrik ini semula direncanakan beroperasi pada awal 2020, namun tertunda akibat pandemi Covid-19.

Kendala yang dihadapi saat itu, ada pada tahap commissioning yang mengalami kesulitan mendatangkan teknisi dari luar negeri.

Pabrik HSM 2 ini dibangun oleh konsorsium bersama SMS Group Jerman dan PT Krakatau Engineering.

Manajemen KRAS mengaku bahwa Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi pembangunan pabrik HSM 2, karena keberadaan pabrik baru ini membuat KRAS mampu untuk memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, sehingga akan berkontribusi terhadap penghematan cadangan devisa (cadev) mencapai Rp29 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ketua Banggar DPR Said Abdullah

Soal Ketegangan China-Taiwan, Banggar: Perlu Waspada, Bisa Pengaruhi Ekonomi Indonesia

JAKARTA-Pemerintah diminta mencermati perkembangan yang terjadi di Kawasan Asia. Hal

Pakar IPB: LSM Mighty Salah Data Soal Kebakaran Hutan di Papua

JAKARTA-Kampanye hitam yang dilontarkan LSM asing terkait penyebab kebakaran hutan