Bappebti Catat Transaksi PBK Meningkat 7,11%

Wednesday 20 Jan 2016, 9 : 54 pm
by
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag, Sutriono Edi

JAKARTA-Pemerintah memperkuat industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) menyusul kinerja transaksi berjangka  ini yang terus meningkat. Data Kementrian Perdagangan (Kemendag) mencatat, selama 2015, transaksi PBK mencapai 6.590.530 lot atau meningkat 7,11% dibandingkan transaksi pada 2014 yang sebesar 6.153.009 lot. “Ada tiga focus yang ingin dikembangkan yakni  peningkatan transaksi multilateral. peningkatan integritas industri PBK dan, peningkatan iklim usaha yang kondusif,” ujar   Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag,  Sutriono Edi pada Pertemuan Tahunan Industri PBK Tahun 2016, di Jakarta, Rabu  (20/01).

Dalam pertemuan tahunan ini hadir Direktur Utama perusahaan pialang berjangka, perusahaan pedagang penyelenggara sistem perdagangan alternatif (SPA), bank penyimpan margin, asosiasi komoditi, dan pelaku pasar fisik di Jakarta.

Dia mengatakan selama 2015, transaksi komoditi primer di bursa berjangka (multilateral) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, terlihat dari volume transaksi di 2015 yang mencapai 1.280.801 lot atau meningkat 15,47% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang sebesar 1.109.175 lot.

Sementara pertumbuhan share transaksi multilateral terhadap transaksi bilateral (SPA) dari tahun ke tahun juga terus meningkat, yaitu 14,26% pada 2012; 18,37% pada 2013; 18,03% pada 2014; dan 19,43% pada 2015. Dengan demikian, periode 2014 hingga 2015 terjadi peningkatan share transaksi sebesar 7,76%. Kontrak multilateral yang paling banyak diperdagangkan adalah CPO (CPOTR) 439.635 lot, kopi robusta (RCF) 233,712 lot, dan emas 250 gram (GOL 250) 129,023 lot.  “Melihat peningkatan positif, saya optimis investasi di perdagangan berjangka cukup menarik dan dapat didorong sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional meningkat,” ujarnya.

Sebagai upaya mencapai target tersebut, Sutriono mengungkapkan Bappebti bersama-sama dengan self-regulatory organization (SRO) yang terdiri dari bursa berjangka (PT. Bursa Berjangka Jakarta/BBJ dan PT. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia/BKDI), lembaga kliring berjangka (PT. Kliring Berjangka Indonesia/KBI dan PT. Indonesia Clearing House/ICH), dan Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) bersinergi mendorong edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Upaya ini dimaksudkan agar PBK dapat dimanfaatkan sebagai instrumen pembentukan harga (price discovery) dan referensi harga (price reference) komoditi di dunia, seperti kopi, kelapa sawit, kakao, dan karet.  “Indonesia memiliki potensi komoditas yang besar di dunia, seperti kopi, kelapa sawit, kakao, dan karet,” lanjutnya.

Selain itu, Bappebti juga akan mendorong optimalisasi peran komoditi desk pada perusahaan pialang dan peningkatan fasilitas oleh kantor cabang seperti sistem, sarana promosi, dan SDM yang handal guna mendukung likuiditas transaksi di bursa.

Sutriono pun mengaku telah berkoordinasi dengan SRO untuk melakukan sinkronisasi kegiatan edukasi dan sosialisasi yang lebih masif dan terarah.

Lebih jauh, menurut Sutriono Edi, investasi di perdagangan berjangka masih cukup menarik dan dapat didorong sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional meningkat. Untuk itu, pada Semester I Tahun 2016 ini diharapkan kontrak-kontrak baru berbasiskan komoditi primer unggulan ekspor Indonesia dapat diperdagangkan di bursa berjangka komoditi, seperti teh, rumput laut, kopra, dan karet serta komoditi syariah.

“Namun demikian, komoditi yang saat ini telah diperdagangkan di bursa akan terus diperkuat dan dioptimalkan di bursa seperti kopi, emas, kakao, CPO, olein, dan timah,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ketua DPR RI Puan Maharani saat meninjau galeri batik Hadi Priyanto di Banyumas/Foto: Dok DPR

Tinjau Galeri Batik Banyumas, Puan: Perlu Diangkat Keunikan dan Reputasi Batik Tiap Daerah

BANYUMAS–Ketua DPR RI Puan Maharani bersama sejumlah Anggota DPR meninjau

Pelaku Dalam Video Syur Bisa Jadi Bukan Gisel

Oleh: Dr. Solichul Huda,M.Kom Maraknya pemberitaan dan analisis para pakar