BBM Subsidi Hanya Memperkaya Penyelundup

Sunday 3 Aug 2014, 9 : 01 pm
by

JAKARTA-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengaku tidak setuju dengan keputusan pemerintah membatasi penjualan BBM subsidi. Ketua Umum Kadin Suryo Agung Sulistio mengatakan, kebijakan tersebut tidak akan efektif.

Menurut dia, cara yang paling efektif untuk menekan dana subsidi BBM di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014 adalah dengan menghapus BBM subsidi.

Menurutnya, dengan adanya subsidi kepada BBM, warga Indonesia menjadi boros dan manja. Masyarakat selalu punya keinginan untuk berpergian dengan menggunakan kendaraan pribadi karena harga bensin yang murah. “Coba kta lihat, negara yang lebih miskin dari Indonesia seperti Timor Leste, Kamboja atau Vietnam, harga BBM nya jauh lebih mahal dibandingkan harga BBM di Indonesia. Kan tidak masuk di akal, BBM subsidi ini hanya buang-buang uang saja dan memperkaya para penyelundup,” kata Suryo di Jakarta, Minggu (3/8).

Seperti diketahui, mulai Senin, (4/8), BPH Migas akan membatasi penjualan solar subsidi di SPBU. Hal ini berdasarkan Surat Edaran Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor 937/07/KaBPH/2014 pada tanggal 24 Juli 2014 lalu yang membatasi waktu penyaluran BBM bersubsidi jenis solar mulai pukul 18.00 sampai dengan 06.00 per 4 Agustus 2014. Sementara itu, SPBU yang ada di area istirahat di jalan gol juga tidak akan lagi menjual premium.

Keputusan ini diambil untuk menjaga konsumsi BBM subsidi hingga akhir tahun tetap 46 juta kilo liter. Hingga akhir Juni lalu, konsumsi BBM subsidi sudah mencapai 22,9 juta kilo liter.

Suryo menambahkan, dengan adanya subsidi ini para nelayan juga mulai malas menangkap ikan karena lebih untung menjual solar subsidi yang mereka terima ke industri.

Seharusnya jelas Suryo, pemerintahan SBY -Boediono berani melakukan gebrakan dengan menghapus BBM subsidi. Karena, kata dia, membengkaknya anggaran untuk subsidi BBM di APBN merupakan kesalahan dari pemerintahan SBY-Boediono. “Mereka kan tidak akan menjadi bagian dari pemerintah lagi sehingga tidak harus takut untuk tidak populer. Masa pemerintahan SBY-Boediono akan mewariskan masalah ini kepada pemerintahan berikutnya?” tanya Suryo.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

investor korsel

BKPM Janjikan Kemudahan Perijinan Investasi

JAKARTA-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (Kepala BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan

Pelaku Kekerasan Seksual Pada Anak Ditambah dengan Hukuman Kebiri

JAKARTA-Pemerintah menilai kekerasan terhadap anak, terutama kekerasan seksual, sudah sangat