BBRI Dipastikan Serap 85,72% Rights Issue AGRO

Thursday 6 Oct 2022, 7 : 37 pm
by
ILustrasi

JAKARTA-PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menyampaikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan melaksanakan haknya dalam pelaksanaan rights issue Bank Raya, sehingga pada aksi korporasi ini sudah bakal terserap sebesar 85,72 persen.

“Pemegang saham utama perseroan, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan melaksanakan haknya dalam PM-HMETD X,” demikian disebutkan dalam Prospektus Ringkas AGRO yang dipublikasi BEI di Jakarta, Rabu (5/10) malam.

Seperti diketahui, AGRO berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD) alias rights issue maksimal 3,5 miliar saham dalam upaya memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun paling lambat 31 Desember 2022.

Jumlah saham baru yang akan diterbitkan tersebut bernilai nominal Rp100 per lembar atau setara dengan 15,39 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh AGRO.

Saat ini kepemilikan BBRI sebesar 85,72 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh AGRO.

Bagi para pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham hasil HMETD AGRO, maka kepemilikannya akan terdilusi maksimal sebesar 13,33 persen.

Adapun calon pembeli siaga pada rencana rights issue ini akan ditentukan kemudian.

“Harga pelaksanaan rencana PM-HMETD X akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam Prospektus PM-HMETD X, dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku, termasuk Peraturan Nomor I-A,” demikian disebutkan oleh manajemen AGRO.

Harga pelaksanaan pada aksi korporasi ini paling sedikit sama dengan batasan harga terendah saham yang diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai.

Sebagaimana diketahui, pada perdagangan Rabu (5/10), harga AGRO ditutup pada level Rp575 per saham atau menguat 2,68 persen dibanding penutupan transaksi sehari sebelumnya.

AGRO berharap rencana rights issue ini bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 November 2022.

Adapun recording date untuk rencana aksi korporasi ini pada 25 November 2022, pendistribusian sertifikat bukti HMETD pada 28 November 2022 dan pencatatan saham di BEI pada 29 November 2022.

Rencananya, dana hasil pelaksanaan rights issue —setelah dikurangi seluruh biaya emisi— akan digunakan untuk penguatan permodalan terutama ekspansi bisnis melalui penyaluran kredit.

Hal ini sejalan dengan pemenuhan kewajiban sesuai POJK No. 12/2020 yang di dalamnya mengatur tentang modal inti minimum Rp 3 triliun paling lambat 31 Desember 2022.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jokowi Sandera Airlangga, Desakan Munaslub Golkar Makin Kencang

JAKARTA-Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto harus membayar mahal keputusan

Proyek Fase I Terminal 3 AP II Dikebut

JAKARTA-Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura (AP) menargetkan perluasan area