BBYB dan TECH Kena Sanksi Suspend, UVCR Masuk Radar Pemantauan BEI

Wednesday 25 Aug 2021, 2 : 25 pm
by
Penghentian sementara perdagangan saham TIRA terbatas pada upaya untuk melakukan cooling down
ILustrasi

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara (suspensi) terhadap perdagangan saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) mulai Sesi I perdagangan Rabu, 25 Agustus 2021.

Menurut Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan dalam pengumuman Bursa yang dipublikasi di Jakarta, Rabu (25/8), keputusan untuk melakukan suspensi terhadap kedua saham tersebut dikarenakan adanya kenaikan harga kumulatif yang signifikan.

“Dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BBYB dan TECH pada perdagangan 25 Agustus 2021,” kata Lidia.

Namun demikian, jelas Lidia, penghentian sementara perdagangan BBYB dan TECH tersebut dilakukan di pasar regular dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang dalam setiap pengambilan keputusan berinvestasi di kedua saham itu.

Sementara itu, BEI juga memutuskan untuk mencabut sanksi suspensi yang sebelumnya diberikan kepada PT Mahaka Media Tbk (ABBA), sehingga mulai Sesi I perdagangan hari ini saham ABBA bisa kembali ditransaksikan di pasar regular dan pasar tunai.

Selain menerapkan kebijakan suspensi tersebut, BEI juga mengumumkan bahwa saham PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) mengalami peningkatan harga yang tidak wajar.

“Kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham UVCR yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA),” ujar Lidia.

Tetapi, lanjut Lidia, pengumuman UMA itu tidak serta-merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Informasi terakhir mengenai UVCR adalah informasi pada 20 Agustus 2021 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan informasi atau fakta material perolehan atau kehilangan kontrak penting.

“Sehubungan dengan terjadinya unusual market activity atas saham UVCR tersebut, perlu kami sampaikan bahwa saat ini Bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ungkap Lidia.

Dia mengatakan, BEI berharap agar para investor memperhatikan jawaban dari UVCR atas permintaan konfirmasi dari Bursa, serta perlu mencermati kinerja perusahaan ini dalam setiap keterbukaan informasinya.

Selain itu, para investor juga diharapkan untuk kembali mengaji rencana corporate action emiten tersebut, apabila rencananya itu belum mendapatkan persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Lidia menambahkan, para investor juga perlu untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada saham UVCR.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pertamina Lubricants Gandeng Universitas Pertamina Kembangkan Riset Inovasi Industri

JAKARTA-Dalam mensinergikan kebutuhan industri dengan kapabilitas riset perguruan tinggi, PT

Paska Reses, DPR Fit and Proper Cagub BI

JAKARTA-Kalangan DPR belum bisa melakukan pembahasan calon tunggal Gubernur Bank