JAKARTA-Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) selama 24 bulan, terhitung sampai 27 Mei 2021.
Dengan demikian, operator jaringan seluler Esia ini sudah masuk kriteria untuk dihapus dari Papan Utama perdagangan Bursa.
Berdasarkan pengumuman BEI yang dipublikasi di Jakarta, Kamis (27/5) malam, Bursa bisa menghapus saham Perusahaan Tercatat yang mengalami kondisi atau peristiwa signifikan dan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik secara finansial maupun hukum atau terhadap kelangsungan status Perusahaan Tercatat yang tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan memadai.
Selain itu, BEI juga bisa menghapus saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.
Jika mengacu pada Ketentuan III.3.1.2 Peraturan Bursa Nomor I-I
tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting), maka BTEL telah memenuhi kriteria untuk dihapus dari Papan Utama BEI.
Saat ini, kepemilikan masyarakat di BTEL mencapai 50,94 persen, PT Huawei Tech Investment sebanyak 16,81 persen, PT Mahindo Agung Sentosa sebanyak 13,58 persen, PT Bakrie Global Ventura sebanyak 7,17 persen, Raiffeisen Bank International sebanyak 6,01 persen, Credit Suisse AG Singapore Branch sebanyak 5,38 persen dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sebanyak 0,12 persen.
Adapun susunan pengurus BTEL sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama: Taufan EN Rotorasiko
Komisaris: R Bismarka Kurniawan
Komisaris Independen: John Pieter Nasar
Direksi
Direktur Utama: Harya Mitra Hidayat
Direktur: Jastiro Abi
Direktur: Andi Pravidia Saliman
