JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara (suspensi) transaksi saham PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) dan PT Pakuan Tbk (UANG) mulai Sesi I perdagangan Jumat, 20 Agustus 2021.
Menurut Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan dalam pengumuman Bursa yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (20/8), sanksi suspensi terhadap perdagangan saham WEHA dan UANG tersebut disebabkan oleh terjadinya peningkatan harga kumulatif secara signifikan.
“Dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham WEHA dan UANG pada perdagangan 20 Agustus 2021,” ujar Lidia.
Dia menyebutkan, penghentian sementara perdagangan saham WEHA dan UANG itu dilakukan di pasar regular dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi para pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang dalam setiap pengambilan keputusan berinvestasi di saham WEHA dan UANG.
“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh WEHA dan UANG,” ujar Lidia.
Sementara itu, BEI juga memutuskan untuk mencabut sanksi suspensi atas transaksi saham PT Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID) dan PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), sehingga mulai Sesi I perdagangan Jumat, 20 Agustus 2021 kedua emiten ini bisa kembali ditransaksikan di pasar regular dan pasar tunai.
Selain mengumumkan penerapan aturan suspensi saham, BEI juga memutuskan untuk mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) yang mengalami kenaikan harga di luar kebiasaan (unsual market activity/UMA).
“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham REAL yang di luar kebiasaan (UMA). Pengumuman UMA tidak serta-merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” papar Lidia.
Lidia menyampaikan, informasi terakhir mengenai REAL adalah informasi pada 18 Agustus 2021 yang dipublikasikan melalui website BEI terkaitbpenjelasan atas pemberitaan media massa.
“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham REAL tersebut, perlu kami sampaikan bahwa saat ini Bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” kata Lidia.
Lebih lanjut dia mengatakan, BEI berharap agar para investor memperhatikan jawaban REAL atas permintaan konfirmasi dari Bursa, serta perlu mencermati kinerja perusahaan ini dalam setiap keterbukaan informasinya.
Selain itu, para investor juga diharapkan untuk kembali mengaji rencana corporate action emiten tersebut, apabila rencananya itu belum mendapatkan persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Lidia menambahkan, para investor juga perlu untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada saham REAL.
