JAKARTA-PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap V-2022 sebesar Rp1,4 triliun, dengan tingkat bunga yang ditawarkan berkisar 7,2 persen hingga 8,8 persen.
Berdasarkan prospektus ringkas atas rencana penerbitan obligasi TPIA yang dipublikasi di Jakarta, Senin (14/2), total target dana yang akan dihimpun oleh TPIA melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan III adalah sebesar Rp5 triliun.
Sebelumnya, TPIA telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2020 senilai Rp1 triliun, Tahap II-2020 senilai Rp600 miliar, Tahap III-2021 senilai Rp1 triliun dan Tahap IV-2021 juga senilai Rp1 triliun.
Sebagaimana diketahui, Obligasi Berkelanjutan III milik TPIA ini mendapatkan peringkat idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Rencananya, penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap V-2022 akan terbagi menjadi tiga seri, yakni Seri A sebesar Rp860 miliar bertenor lima tahun sejak Tanggal Emisi, dengan tingkat bunga sebesar 7,2 persen per tahun.
Sedangkan, Seri B senilai Rp300 miliar bertenor tujuh tahun, dengan tingkat bunga sebesar 8,1 persen per tahun.
Untuk Seri C senilai Rp240 miliar bertenor sepuluh tahun, dengan tingkat bunga mencapai 8,8 persen per tahun.
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak Tanggal Emisi atau sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi.
Adapun pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 8 Juni 2022.
Sedangkan, pembayaran bunga terakhir yang sekaligus jatuh tempo untuk obligasi Seri A pada 8 Maret 2027, Seri B pada 8 Maret 2029 dan Seri C pada 8 Maret 2032.
Masa penawaran umum obligasi akan dilaksanakan pada 25 Februari-2 Maret 2022, penjatahan pada 4 Maret 2022, pendistribusian obligasi secara elektronik (Tanggal Emisi) pada 8 Maret 2022 dan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan bisa terlaksana pada 9 Maret 2022.
Manajemen TPIA menyampaikan bahwa dana yang diperoleh dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap V-2022 —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.