BI: Dana Asing Masuk ke Indonesia Rp43,9 Triliun

Thursday 7 May 2015, 9 : 18 pm
by

JAKARTA-Bank Indonesia (BI)  mencatat aliran dana asing yang masuk sepanjang tahun 2015 ini sudah mencapai Rp 43,9 triliun. Dana tersebut masuk dalam bentuk portofolio saham, surat utang negara, surat utang korporasi, serta sertifikat bank Indonesia.  “Tahun lalu masuk dana Rp181,5 triliun. Sedangkan dari Desember sampai saat ini, itu dana asing yang masuk sudah mencapai Rp43,9 triliun,” ujar  Gubernur BI , Agus D.W. Martoradojo  dalam Seminar Transaksi Lindung Nilai Sebagai Alat Tata Kelola Keuangan dan Perusahaan di Jakarta, Kamis, (7/5).

Agus menuturkan, kendati dana asing yang mengalir ke Indonesia cukup besar, tetapi tidak terdapat jaminan dana asing tersebut tidak keluar dari Indonesia.  Karena itu, aliran dana asing ini  harus diwaspadai.

Apalagi, dana-dana tersebut, berpotensi untuk keluar jika kondisi fundamental ekonomi Indonesia mengalami pelemahan misalnya ketika terjadi inflasi tinggi atau defisit transaksi berjalan yang besar. “Dana itu membiayai besarnya impor kita yang lebih besar dari espor. Tapi ini beresiko keluar jika ekonomi kita, misalnya inflasi tinggi atau transaksi berjalan besar. Ini membuat kerentanan,” ujarnya.

Sejalan dengan besarnya dana asing yang mengalir ke Indonesia, menurut dia, saat ini porsi kepemilikan asing pada obligasi pemerintah mencapai 38,8  persen,  jauh lebih besar ketimbang India yang hanya 7%. Untuk itu, masuknya dana asing tersebut perlu diwaspadai. Fundamental ekonomi pun perlu dijaga guna mengantisipasi keluarnya dana asing dalam jumlah besar sewaktu-waktu.   “Surat utang Indonesia sudah lebih dari Rp2.000 triliun, dan kepemilikan asingnya 38,8%, tinggi dibanding India yang 7%. Kalau di dunia sedang terjadi gejolak, investor yang pegang surat utang kita bisa melepaskan surat utangnya, ini akan menyebabkan permintaan dolar tinggi,” tambahnya.

Oleh karena itu, fundamental ekonomi perlu dijaga guna mengantisipasi keluarnya dana asing dalam jumlah besar sewaktu-waktu. Apalagi ada risiko kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, surat utang Indonesia besar, Defisit Transaksi Berjalan Indonesia yang besar, dan masih tingginya utang luar negeri yang belum dilindung nilai.

Sementara itu, perlambatan ekonomi domestik mulai mengancam kepercayaan investor asing terhadap Indonesia. Indikatornya adalah hanya dalam sepekan investor asing telah menarik dananya hingga Rp7 triliun dan membuat indeks harga saham gabungan anjlok hingga 6%.

Pengamat ekonomi, Destry Damayanti, kecenderung capital outflow masih akan terjadi, tetapi tidak terlalu lama dan hanya bersifat sementara. Karena itu, BI dan pemerintah harus berkomitmen menenangkan para investor. “Ada kekhawatiran di pasar, ada kepemilikan yang lebih besar, outflow mungkin terjadi tapi tidak lama. Jadi yang terpenting itu pemerintah dan BI harus mampu menjaga stabilitas, selam mereka bisa berkomitmen menenangkan mereka (investor), maka mereka akan kembali ke Indonesia,” ujar Destry.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Obligasi Adira Dinamika Multifinance Senilai Rp1,55 Triliun Dicatatkan di BEI

JAKARTA-Obligasi Berkelanjutan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) VI Tahap

Idul Fitri dan Spiritualitas Baru

Oleh: Prof. Dr. Hj. Siti Musdah Mulia, MA Setelah berpuasa