BI Rate Bertahan di 7,5%

Thursday 12 Dec 2013, 2 : 49 pm
by

JAKARTA-Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Difi A. Johansyah mengatakan BI juga memperkuat pendalaman pasar uang Rupiah dan valas dengan mengimplementasikan mini Master Repo Agreement antar sejumlah bank serta memperluas cakupan swap lindung nilai jangka menengah dan panjang antara Bank dengan BI. “Ke depan, BI akan terus mencermati sejumlah risiko, termasuk ketidakpastian ekonomi global yang dapat kembali meningkat. Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi,” jelasnya di Jakarta, Kamis (12/12).

Di bawah kepemimpinan Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, BI rate sendiri telah mengalami kenaikan sampai 175 basis poin selama periode Juni-November tahun ini, yang diambil untuk menahan tingginya laju inflasi akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Sementara itu, pengamat perbankan, Paul Sutaryono  menilai keputusan BI mempertahankan level suku bunga acuan di angka 7,5 persen menandakan bahwa bank sentral menyadari bahwa kebijakan BI Rate bukan satu-satunya kiat untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan.
“Jangan sampai kenaikan suku bunga acuan BI menjadi satu-satunya kiat untuk mencegah capital flight atau bahkan menekan current accoun deficit,” kata Paul.

Paul menegaskan, RDG  BI ini i sudah sejalan dengan dinamika indikator makro ekonomi yang berkembang belakangan ini. “Sudah barang tentu itu keputusan BI yang tepat dengan melihat aneka indikator yang mendukung,” ucapnya.

Menurut Paul, level BI Rate di angka 7,5 persen sudah sesuai dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6 persen serta inflasi sebesar 8,37 persen. Bahkan, BI Rate saat ini juga dianggap konsisten upaya bank sentral dalam mengarahkan inflasi di 2014 di kisaran 4,5 persen plus minus 1 persen

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BBCA menyadari perkembangan pasar modal Indonesia dan peningkatan jumlah investor yang bergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga aksi stock split ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar modal.

Laba Bersih BBCA Naik 7% Jadi Rp7 Triliun

JAKARTA-PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada Kuartal I-2021 mencatatkan

Indodana dan Superbank Bangun Kemitraan Penyaluran Pembiayaan Digital

JAKARTA-Penyedia layanan jasa pembiayaan, PT Indodana Multi Finance dan PT Artha Dana Teknologi atau