Butuh Rp800 Triliun Genjot Pertumbuhan Satu Persen

Wednesday 14 Dec 2016, 2 : 53 pm
kanalsatu.com

JAKARTA-Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan siginifikan dari 5,1 % menjadi 5,8 %. Bahkan Presiden Jokowi menargetkan sebesar 6% pada 2018. Meski kondisi perekonomian dunia masih mengalami kelesuan. “Kelesuan ekonomi global dan ancaman makar di dalam negeri tidak akan pengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, karena potensi di dalam negeri memang cuku besar dan kuat,” tegas Melchias Markus Mekeng Ketua Komisi XI DPR RI FPG pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Mekeng didampingi Ketua FPG DPR RI Kahar Muzakir, Sarmudji dan lain-lain. “Terbukti saat krisis dunia 1998, Indonensia, China dan India adalah sebagai negara yang perekonomian survive, tetap kuat dan tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Pada prinsipnya kalau Presiden Jokowi optimis, maka Golkar juga optimis. Dimana kenaikan 1% itu membutuhkan uang sekitar Rp 800 triliun hingga Rp 1 triliun. Lalu, dari mana kebutuhan finansial itu akan diambil? “Ya, pemerintah harus mengoptimalkan investasi dan ditopang oleh BUMN, penegakan hukum terutama pemberantasan pungli dan sebagainya. Sementara BKPM setahun hanya Rp 100 triliun,” ujar Mekeng.

Sehingga kalau hanya mengandalkan APBN Rp 2.000 triliun itu sangat berat. “Untuk pinjam Rp 2.000 triliun bagi Indonesia sangat mudah, karena Indonesia sangat dipercayai dunia. Tapi, pinjaman itu konsekuensinya berbunga. Jadi, tantangan itu antara lain yang akan dirumuskan oleh Golkar untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi pemeirntahan Jokowi-JK,” imbuhnya.

Sementara itu kalau soal ancaman makar dan demo akhir-akhir ini yang cukup mengkhawatirkan bagi investor, menurut Ketua Fraksi Golkar Kahar Muzakir, itu tidak akan menggangu perekonomian nasional. “Di negara demokrasi ini demo dan ancaman makar itu biasa. Sejak dulu ada yang namanya ancaman-ancaman tapi pemerintahan tetap jalan. Yang penting aman dan pertumbuhan ekonomi ini untuk kesejahteraan rakyat,” kata Muzakir.

Untuk itu Golkar akan menggelar seminar Outlook Ekonomi 2017 dengan tema “Memantapkan Konsolidasi Fiskal, Mengakselerasi Pertumbuhan Berkeadilan” di Jakarta, pada Kamis (15/12/2016). Akan hadir sebagai pembicara antara lain Sri Mulyani, Airlangga Hartatrto, Archandra Tahar, Tony Prasetyono (UGM), Bustanul Arifin, Enny Sri Hartati (Indef), Tanri Abeng, dan Purbaya Yudi Sadewa. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK Tingkatkan Pengawasan Industri Keuangan di Daerah

YOGYAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai amanat UU 21/2011 terus berupaya
OJK

OJK Teken Perjanjian Bangun Gedung Kantor di IKN 

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Otorita IKN menyepakati rencana