“Menurut saya ini sesuatu yang paling pas disaat PLN over supply dari sisi listrik, di saat kita memerlukan upaya lapangan kerja, di saat aspek lingkungan menjadi sangat kuat terkait dengan penurunan emisi GRK, dan ini salah satu jawabannya, ya cofiring. Semuanya bisa berkontribusi dan berjalan,” jelasnya.
Dadan mengharapkan PT. PLN juga punya semangat dan komitmen yang kuat untuk bisa menyediakan energi untuk negeri dengan energi yang lebih ramah lingkungan.
“Semoga implementasi cofiring di PLTU Ketapang dan PLTU Sanggau berkelanjutan dan dapat menjadi pembelajaran bagi pelaksanaan cofiring di PLTU lain di Indonesia. Besar harapan kami pelaksanan Go Live Komersial ini akan disusul oleh implementasi komersial di PLTU lainnya sesuai dengan peta jalan pengembangan cofiring yang kita susun bersama,” pungkasnya.
Terobosan Kejar Target EBT
Pada kesempatan ini, Dadan mengungkapkan bahwa upaya cofiring ini tentunya akan berdampak positif dalam pencapaian kontribusi EBT, di mana di dalam Kebijakan Energi Nasional telah ditetapkan target pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
Hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan pemangku kepentingannya untuk bisa merealisasikannya.
Komentari tentang post ini