Dana Restorasi Sungai Way Lela Mencapai Rp 19 Miliar

Friday 29 Aug 2014, 3 : 39 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Wilayah Sungai Maluku Ditjen Sumber Daya Air (SDA) saat ini telah berupaya menyelesaikan proyek restorasi Way Lela berupa pembangunan check dam dan perkuatan tebing Sungai.

Dana yang dialokasikan tahun 2014 untuk proyek ini sebesar Rp 19 Miliar.

Restorasi dilakukan guna mengatasi berbagai permasalahan seperti  Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sempit, kemiringan topografi yang cukup tinggi dan kondisi batuan disekitarnya yang mudah hancur.

Kondisi seperti ini memang harus cepat ditangani, guna mencegah kemungkinan terburuk permukiman warga sekitar diterjang banjir bandang.

“Banjir dengan kecepatan tinggi dengan debit besar dalam waktu relatif singkat selalu mengancam permukiman warga sekitar. Oleh sebab itu tahun depan (2015) kami  akan menambah panjang perkuatan tebing (20 M) dan melakukan penataan sempadan sungai (15 M) pada tahun berikutnya,” tutur Muhamat Marasabessy, Kepala BWS Maluku pasca kunker Tim Komisi V DPR RI ke Ambon beberapa waktu lalu seperti dikutip dari laman pu.go.id di Jakarta, Jumat (29/8).

Marasabessy menjelaskan, Check Dam Way Lela memiliki tinggi 3 meter berdaya tampung 7.500 m3.

Sedangkan untuk perkuatan tebingnya  akan dibangun sepanjang 1,5 km dengan tingggi rata-rata 3 meter menggunakan struktur beton cetak.

Untuk penataan Daerah Sempadan Sungainya pihaknya merencanakan penanganan seluas 3.000 m2 yang akan dikerjakan tahun 2016.

Dia memperkirakan untuk penyelesaian proyek ini akan dibutuhkan dana sekitar Rp 54 miliar.

Pekerjaan fisik hingga saat ini baru mencapai 60%.

Menurutnya, pekerjaan restorasi ini nantinya diharapkan mampu mengembalikan naturalisasi sungai yang kini parah akibat terdegradasi.

Adapun manfaat lain yang bakal diperoleh proyek ini antara lain mampu mengendalikan daya rusak air/sedimentasi, pengembangan navigasi air (water way), mendukung kebijakan Pemda terkait water fornt city dan implementasi PP No. 38 tentang Sungai yakni sebagai acuan pembangunan sempadan sungai.

“Kami berharap proyek ini dapat dijadikan percontohan bagi sungai-sungai lain. Terlebih lagi bagi area sempadan sungai yang kini banyak beralih fungsi menjadi permukiman” tegasnya.

Disisi lain, proyek-proyek serupa yang juga tengah dilaksanakan di Maluku meliputi Sabo Dam Terminal Passo Check Da Way Yori, breakwater Bandara Pattimura (pengaman Bandara).

Proyek lain yang juga tengah ditangani saat ini adalah pengaman pantai dalam mendukung Waterfront City dan Christian Center serta proyek pengaman pantai Desa Wakal sejauh 0,30 km di Kabupaten Maluku Tengah juga pekerjaan restorasi Sungai Batu Merah dan Way Ruhu (Ambon Flood Control).

Sementara itu, PPK Prasarana Konservasi dan Sumber Daya Air (PKSDA), Maxmillian Paliama menjelaskan, pihaknya saat ini tengah berupaya menyelesaikan pembangunan Sabo Dam Termnal Passo, di Kota Ambon.

Proyek mulai dikerjakan Februari lalu dan kami targetkan September mendatang rampung.

Saat ini progres fisiknya sudah mencapai 80,6%.

Ditegaskan, tidak ada kendala yang rumit, melainkan hanya masalah cuaca yang terkadang tidak menentu.

Pihaknya merencanakan akan meminta penambahan waktu penyelesaian proyek ke pusat jika dimungkinkan tidak selesai tahun ini, akibat kendala cuaca.

Pasalnya, Proyek senilai Rp 9 miliar ini diminta oleh Tim Komisi V untuk segera dirampungkan, tambahnya

Sabo Dam Terminal Passo berlokasi di Sungai Way Romang, Kecamatan Baguala.

Proyek ini nantikan sebagai pengendali laju sedimentasi sekaligus mengendalikan aktivitas penambangan material galian C yang dilakukan masyarakat.

Dijelaskan  Paliama, sebagaimana Check Dam Way Yori yang kini progres fisiknya 60% sama dengan Sabo Dam Terminal Passo.

Kedua bangunan infrastruktur SDA ini diharapkan mampu mereduksi sedimntasi alur sungai dan mengurangi resiko bencana banjir.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Zipmex Luncurkan Kampanye Crypto Revolution

JAKARTA-Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Zipmex bersama Jakpat pada

Jangan Lengah, Awasi Ribuan Kapal Vietnam

JAKARTA-Pemerintah didesak mengawasi 1928 kapal ikan Vietnam yang mengajukan permohonan