Defisit Transaksi Berjalan Triwulan II-2015 Sebesar USD 4,5 Miliar

Friday 14 Aug 2015, 5 : 31 pm
by

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat keseimbangan eksternal Indonesia triwulan II-2015 membaik, tercermin dari defisit transaksi berjalan yang menurun. Data bank sentral menyebutkan defisit transaksi berjalan pada triwulan II-2015 tercatat sebesar USD 4,5 miliar atau 2,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih baik dibandingkan dengan defisit pada triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar US$9,6 miliar atau 4,3% dari PDB.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menjelaskan peningkatan kinerja transaksi berjalan terutama ditopang oleh perbaikan neraca perdagangan nonmigas, akibat impor nonmigas yang turun tajam sebesar -15,8% (yoy) seiring dengan melambatnya permintaan domestik.
Meskipun ekspor nonmigas mengalami penurunan sebesar -5,3% (yoy) di tengah penurunan harga komoditas, kinerja ekspor nonmigas secara riil mengalami perbaikan, yang ditunjukkan dengan peningkatan volume ekspor sebesar 7,7% (yoy).
Di sisi migas, jelasnya, defisit neraca perdagangan migas juga tercatat lebih rendah, didukung oleh menyusutnya impor minyak akibat penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Hal ini merupakan dampak positif dari reformasi subsidi yang telah ditempuh Pemerintah pada saat harga minyak juga mengalami koreksi tajam.
Menurutnya, perbaikan kinerja transaksi berjalan juga disumbang oleh berkurangnya defisit neraca jasa, didorong oleh menurunnya impor jasa pengangkutan (freight) yang mengikuti turunnya impor barang, serta menyusutnya defisit neraca pendapatan primer. Penurunan defisit neraca pendapatan primer terutama didorong oleh menurunnya pembayaran dividen dan bagian laba investor asing, seiring dengan berkurangnya kepemilikan asing atas saham domestik dan melambatnya kinerja korporasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Langkah Mundur Pemberantasan Korupsi, Hak Angket DPR Harus Dibatalkan

JAKARTA-Penggunaan Hak Angket DPR sebagai kontrol terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi

Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Harus Intensif Jelang Kunjungan Paus

ROMA – Diplomasi publik untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia sebagai salah