Deklarasi Capres KIB Berdampak Pada Konstelasi Politik Nasional

Wednesday 7 Dec 2022, 8 : 31 pm
Ilustrasi

JAKARTA-Meski belum memiliki sosok internal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang kuat, namun apapun pilihan mereka nantinya akan berpengaruh pada peta konstelasi Capres-Cawapres 2024.

Dinamika dalam tubuh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada akhirnya akan mempengaruhi peta politik nasional.

“Sehingga tokoh-tokoh siapa yang diusung KIB sangat menentukan di dalam proses politik, kenapa kemudian panjang lebar lobi lobi, ya ada di situ,” tegas Pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Rabu (7/12/2022).

KIB terdiri dari Partai Golkar, PPP dan PAN. Ketiganya sampai saat ini masih solid berkoalisi, dan dikabarkan siap menerima partai baru untuk bergabung.

“Kita lagi kerja untuk mendapatkan tambahan partai, jadi tunggu saja sampai ada tambahan partai,” kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.

 

Kemudian, kemarin Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, Partai Gerindra atau PKS boleh bergabung dengan KIB.

“Jadi, kalau teori koalisi parpol itu semakin besar parpol maka semakin besar pula tantangan dan bargaining politiknya. Jadi tidak mungkin sebuah parpol bergabung tanpa ada kepentingan karena kepentingan ini yang kemudian nanti akan mengemuka, gabung dalam sebuah proses inisiasi politik bersama, atau proses target politik bersama,” ujar Teguh.

Jika koalisi KIB membesar, tentu ada banyak bargaining politiknya.

Namun hal lain yang tidak bisa dipungkiri adalah keberadaan sosok yang kuat.

Sosok mana yang dianggap kuat untuk diusung oleh KIB.

“Tentu yang menjadi pertanyaan pokok adalah tentang dua figur dan dukungan parpol dan masyarakat dihitung dari mana, seberapa besar seseorang berpotensi memenangkan pemilihan, angka, proses seperti apa, itu yang menjadi dasar koalisi hitungannya kalah atau menang. “ tambah Teguh.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bertemu Presiden Jokowi, Alumni Cipayung Tegaskan Kebhinekaan

JAKARTA-Tata kelola kehidupan berbangsa dan bernegara harus bersendikan pada konsensus

Mei Inflasi 0,50%

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Mei 2015 sebesar