Demi Indonesia Maju, Lemhannas Teropong Bonus Demografi

Thursday 19 Sep 2019, 7 : 40 pm
by
Lemhannas
Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Pur) Agus Widjojo

Dalam RPJMN tersebut, dinyatakan bahwa pembangunan manusia merupakan salah satu dimensi penting dari tiga dimensi pembangunan, selain dimensi pembangunan sektor unggulan, dan dimensi pemerataan dan kewilayahan. Artinya berbagai kebijakan, strategi, target dan sasaran telah ditetapkan dalam pembangunan untuk meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing, sebagai prasyarat utama dalam memanfaatkan peluang bonus demografi,” jelas Agus Widjojo lebih lanjut.

Implementasi dari berbagai kebijakan yang telah dilakukan, masih menurut Agus Widjojo, menunjukkan beberapa keberhasilan, namun juga masih menghadapi berbagai persoalan. Hal ini dilihat dari capaian berbagai indikator yang merefleksikan kualitas SDM secara makro. Sebagaimana pengukuran indikator baru yang diluncurkan oleh Bank Dunia (2018) yang diberi nama Human Capital Index (HCI), terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan kesehatan yang mengakumulasi sepanjang hidup manusia, sehingga memungkinkan bagi mereka untuk menyadari potensinya sebagai anggota masyarakat yang produktif.

Berdasarkan perhitungan HCI tersebut, Indonesia tercatat pada peringkat ke-87 dari 157 negara. Dibanding Negara-negara di Asean,posisi Indonesia masih tertinggal dibanding Singapore, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Philippine, serta di atas negara Kamboja dan Myanmar. Demikian pula menurut World Economic Forum (WEF) yang menerbitkan index serupa dalam publikasinya “Global Human Capital Report” (GHCR), 2017, Indonesia berada di peringkat ke-65 dari 130 negara, posisi Indonesia masih berada dibawah lima negara ASEAN yaitu Singapura, Vietnam, Malaysia, Thailand dan Filipina namun masih sedikit diatas tiga negara ASEAN lainnya yaitu Kamboja, Myanmar dan Laos.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah RRT Serahkan Bantuan Kemanusian Penanganan COVID-19

JAKARTA-Pemerintah Indonesia kembali mendapatkan dukungan dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok
pertumbuhan lab bersih AKRA tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan per 30 September 2021 menjadi Rp17,25 triliun dari Rp13,86 triliun per 30 September 2020

Laba Bersih AKRA di Semester Pertama Capai Rp955,46 Miliar

JAKARTA- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) selama enam bulan pertama