Di Hari Santri Nasional 2023 Puan dan Jokowi Terlihat Masih Akur

Sunday 22 Oct 2023, 1 : 03 pm
by
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kedua dari kiri) berada di satu deretan dengan Presiden Jokowi pada peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Surabaya, Jawa Timur, MInggu 22 Oktober 2023. (Sumber foto: Rilis)

SURABAYA – Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden Jokowi terlihat masih akur pada peringatan Hari Santri Nasional 2023 yang berlangsung di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Minggu 22 Oktober 2023.

Itu tampak dari posisi duduk ini di acara tersebut. Meskipun, antara Presiden Jokowi dengan Puan masih diselingi dua orang di antaranya Ketua Umum PBNU KH Yahya Staquf.

Posisi ini menjadi menarik di tengah isu ketegangan hubungan antara keluarga Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, menyusul sikap politik keluarga Jokowi yang tampak berbeda dengan PDI Perjuangan.

Padahal, baik Jokowi maupun anaknya Gibran Rakabuming Raka adalah kader-kader PDI Perjuangan. Sementara Puan Maharani adalah putri dari Megawati Soekarnoputri.

Terlepas dari itu, pada Hari Santri Nasional 2023 ini, Puan Maharani berharap para santri terus menjaga kerukunan dan persatuan nasional, khususnya di tahun politik jelang Pemilu 2024.

Kedatangan Puan pada acara ini disambut langsung oleh oleh Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staguf alias Gus Yahya dan Ketua Umum GP Anshor Yaqut Sholil Qoumas atau Gus Yaqut.

“Pentingnya peran santri dalam menjaga persatuan nasional semakin dipahami oleh berbagai pihak. Terlebih santri memiliki peran yang efektif dalam mendukung stabilitas politik dan persatuan nasional,” kata Puan Maharani mengomentari Hari Santri Nasional 2023 ini.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR ini menyinggung soal tahun politik jelang Pilpres 2024. Puan mengatakan, perbedaan pendapat dan pandangan seringkali muncul di berbagai lapisan masyarakat yang dapat memicu ketegangan dan konflik jika tidak dikelola dengan baik.

“Inilah saat di mana peran santri menjadi penting. Santri telah dilatih untuk memiliki pemahaman agama yang mendalam, etika, dan nilai-nilai kejujuran serta kebijaksanaan. Semua nilai ini sangat diperlukan untuk menghindari gesekan dan perpecahan dalam masyarakat,” tuturnya.

Menurut Puan, santri memiliki potensi sebagai pemimpin bangsa di masa depan. Dengan kuatnya pendidikan karakter dan kebangsaan yang diterima para santri, hal tersebut akan menjadi tombak kekuatan dalam menjaga kebersamaan.

“Para santri adalah calon pemimpin Indonesia, yang bisa menjadi pelopor dialog antaragama, menciptakan suasana harmoni di tengah-tengah keragaman di negeri ini yang akan menguatkan persatuan dan kesatuan,” ungkap Puan.

Puan pun mengapresiasi ikrar santri yang dibacakan saat prosesi upacara di mana para santri bertekad untuk terus mewujudkan dan menjaga persatuan nasional.

“Dulu tanggal 22 oktober yang kemudian jadi hari santri, muncul resolusi jihad dr KH Hasim Asyari agar umat islam wajib berjuang mempertahankan kemerdekaan. Semangat ini saya lihat sudah tumbuh di hati dan sanubari para santri yang kemudian memunculkan ikrar santri,” jelasnya.

Dia meneruskan, “Perjuangan Hari Santri itu merupakan salah satu hal yang perlu kita dan selalu ingat bahwa dalam bersama-sama membangun bangsa, perjuangan mereka itu memang salah satu hal yang penting bagi berdirinya bangsa Indonesia.”

Resolusi jihad itu, terang Puan, selaras dengan tema tahun ini yakni “Jihad Santri Jayakan Negeri”. Tema ini memiliki pesan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan.

Di era sekarang, kata Puan, jihad dapat menjaga persatuan dan kesatuan negeri. Jihad dinilainya bukan lagi tentang pertumpahan darah, melainkan bagaimana umat Islam ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional demi mewujudkan kesejahteraan.

“Selain itu di tahun politik yang seringkali memunculkan ketegangan, keterlibatan santri dalam menjaga persatuan nasional merupakan nilai tambah yang sangat berharga,” sebut Puan.

Ditambahkannya, “Mereka membawa cahaya kebijaksanaan, moralitas, dan toleransi, yang sangat diperlukan untuk memastikan Indonesia tetap menjadi bangsa yang bersatu dalam keragaman.”

Di sisi lain, Puan menyampaikan para santri juga telah berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahankan persatuan bangsa. Hal itu terlihat dari banyaknya santri yang menduduki jabatan penting di lembaga eksekutif maupun legislatif.

“Semangat patriotisme mereka dapat memotivasi generasi muda untuk turut serta dalam membangun Indonesia yang lebih baik,” terang Puan.

Puan juga berharap santri dapat menjadi panutan dalam menjaga persatuan nasional dan mendorong perubahan positif di Indonesia. Puan yakin santri dapat berperan dalam menjaga perdamaian, terutama di tahun politik seperti saat ini.

“Saya percaya dalam menjaga persatuan nasional ini, peran santri dapat semakin diperkuat. Semoga tahun politik mendatang membawa kedamaian, kemajuan, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Mari kita melaksanakan pesta demokrasi dengan semangat perdamaian,” sambung Puan.

Usai upacara Peringatan Hari Santri, Puan menyambangi dan menyalami para santri yang berdiri di sepanjang jalan.

Ia meladeni banyak permintaan foto bersama dan selfie. Puan juga menyapa para santri yang tertahan di luar pagar kompleks Tugu Pahlawan.***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BI NTT Terus Genjot UMKM Lokal

LABUAN BAJO-Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa

Perluas Pasar, Damai Sejahtera Abadi Dirikan Anak Usaha Baru

JAKARTA-Manajemen PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) mengungkapkan, pihaknya telah mendirikan