Lebih lanjut, Tomi menjelaskan kerugian yang dialami Eunike Lenny Silas dan Usman Wibisono selama bekerjasama dengan Donny Sugiarto Lauwani sejak 27 Juni 2011 dengan membentuk perusahaan bersama untuk mengelola bersama-sama tambang yang dikuasai Donny Sugiarto Lauwani selaku pemegang hak menambang dan hak menjual sepenuhnya menjadi tanggungjawab mereka sendiri yang tidak ada kaitannya dengan kliennya.
Karena sejak 27 Mei 2011 dan 8 Juni 2011, kliennya sudah mengirim somasi kepada Eunike Lenny Silas.
Dalam somasi itu ditegaskan bahwa transaksi batubara antara Eunike Lenny Silas dan Donny Sugiarto Lauwani tidak ada kaitan dengan kliennya.
“Klien kami dengan tegas tidak akan bertanggungjawab terhadap dana-dana atau biaya-biaya diluar transaksi rekening atas nama PT Sentosa Laju Energi,” jelasnya.
Meskipun telah disomasi lanjutnya, Eunike Lenny Silas dan Usman Wibisono justru terus melanjutkan kerjasama dengan Donny Sugiarto Lauwani dengan membentuk dua perusahaan yaitu PT Energi Lestari Sentosa dan PT Els New Resources yang mana PT Sentosa Laju Energy sama sekali tidak terkait didalamnya.
Justru seharusnya, Eunike Lenny Silas dan Usman Wibisono dengan jelas dan sadar bahwa 5 tambang yang dalam penguasaan Donny Sugiarto Lauwani untuk hak menambang dan menjual telah dilakukan kontrak eksklusif dengan PT Sentosa Laju Energy tanggal 28 Desember 2010 dan diaktakan di Notaris Swartana Teja No 80 tertanggal 29 Januari 2011.
Hal ini secara tegas membuktikan bahwa pihak yang dirugikan sebenaranya adalah kliennya.
“Sekali lagi, judul berita yang ditulis beritamoneter.com dapat membuat reputasi perusahaan klien kami menurun sehingga yang berakibat negative bagi perusahaan klien kami dan seluruh shareholders serta stakeholdernya,” pungkasnya. (redaksi)
