BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi memastikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di wilayah masih menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Evaluasi terkait PTM terus dilakukan.
“Salah satu persyaratan, pelaksanaan PTM terbatas di Kota Bekasi adalah satuan pendidikan menerapkan prokes secara ketat. Ini kita evaluasi terus hingga saat ini,” kata Kepala Disdik Kota Bekasi, Inayatullah, Rabu (29/9/2021).
Selain itu, menurut Inayatullah, tempat cuci tangan dengan menyediakan air mengalir serta sabun, selalu diperhatikan pihak sekolah.
Begitu juga pengukuran suhu tubuh para murid, dilakukan setiap pagi saat masuk ke ruang kelas.
Untuk menghindari kerumunan pelajar SMP di Kota Bekasi, Disdik mewajibkan orangtua murid melakukan antarjemput kepada anaknya.
“Saat pergi atau pulang sekolah, orangtua/wali murid menjemputnya dan memastikan anaknya langsung pulang ke rumah,” ujarnya.
Disdik Kota Bekasi mendata, sebanyak 10.859 guru dan pegawai sekolah.
Dari jumlah tersebut, 4.654 berstatus aparatur sipil negara (ASN), sebanyak 5.559 pegawai tenaga kerja kontrak, 542 pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja, dan sisa calon ASN.
Jumlah tersebut merupakan pegawai dan guru yang terdata di sekolah negeri mulai dari PAUD, SD dan SMP se-Kota Bekasi.
Pemerintah Kota (pemkot) merencanakan vaksinasi dosis ketiga atau booster kepada puluhan ribu pegawai dan guru tersebut dalam waktu dekat ini. (ADV/HMS)
