DPR Harapkan Perancis Terlibat Pembangunan Transportasi di Indonesia

Friday 19 Sep 2014, 7 : 04 pm
by

JAKARTA-Ketua Grup Kerjasama Bilateral DPR RI (GKSB) Indonesia-Perancis, Abdilla Fauzi Achmad, berharap agar pemerintah Perancis terlibat dalam pembangunan transportasi di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. “Pemerintah dan DPR RI juga meminta Perancis terlibat pembangunan transportasi di Indonesia, baik itu Mass Rapid Transit (MRT) atau Light Rail Transit (LRT ), Bus Rapid Transit (BRT), bus dengan koridor khusus), monorel atau trem (Cable Car),” ujar Ketua GKSB Indonesia- Perancis, Abdilla Fauzi Achmad usai menggelar pertemuan dengan Ketua Kelompok Persahabatan Parlemen Perancis-Indonesia, Jean-Jaques Guillet di Jakarta, Kamis (18/9).

Menurutnya, hubungan bilateral tidak semata diukur dengan nilai perdagangan, namun juga dengan kepentingan politik, sosial dan budaya. Peningkatan hubungan bilateral Indonesia – Perancis diharapkan dapat mendekatkan dua budaya, Eropa dan Asia.

Untuk itu, dia menekankan parlemen Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dengan parlemen Prancis, baik di bidang politik, ekonomi dan perdagangan, energi, lingkungan dan sosial budaya. Selain itu, juga mendorong kerjasama dalam hal pembangunan mekanisme kelautan/maritim, navigasi dan penataan wilayah pinggir pantai, untuk mengatasi abrasi, dan erosi disekitar pinggir pantai di Indonesia.

Dalam usahanya untuk mengejar ketinggalan di bidang infrastruktur, Pemerintah Indonesia telah menyetujui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) periode 2011-2025. MP3EI merencanakan investasi sebesar 360 juta USD untuk periode 2014-2019, yang 45% di antaranya diperuntukkan bagi infrastruktur dasar (jalan, pelabuhan, bandara, rel kereta api, produksi energi). Pembiayaan proyek-proyek tersebut diharapkan berasal dari kontribusi perusahaan-perusahaan negara (BUMN) dan swasta serta melalui mekanisme kemitraan pemerintah-swasta (PPP / Public Private Partnerhsip). “Hal tersebut merupakan peluang investasi bagi investor asing termasuk investor dari Perancis,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Fauzi berharap agar Parlemen Perancis dapat mendorong pihak terkait untuk menindaklanjuti kerjasama bilateral yang telah dibina oleh kedua negara serta memanfaatkan peluang kerjasama yang ada. ”DPR RI dan Parlemen Perancis telah aktif melakukan kerjasama dalam konteks bilateral dengan membentuk kelompok persahabatan di masing-masing parlemen,” jelasnya.

Sementara itu, Jean-Jaques Guilletmengatakan posisi Indonesia di kawasan ASEAN sangat menentukan. Sebagai negara demokratis terbesar di dunia dan wilayah negara yang luas, Indonesia memainkan peran penting di kawasan regional. Perancis sangat berkepentingan membangun kerja sama dengan Indonesia dalam segala bidang. “Iklim investasi di Indonesia sangat menjanjikan. Hambatan investasi sudah tidak ada lagi,” jelasnya.

Secara garis besar katanya foreign direct investment (FDI) Perancis di Indonesia terbagi dalam tiga konsentrasi sektor, yaitu sektor jasa (47%), industri (26%) dan manufaktur (21%). FDI Perancis terbesar hingga saat ini adalah Perusahaan TOTAL yang sangat progresif dari tahun 2006 sebesar 1.8 juta dollar AS menjadi 2.2 milyar dollar AS tahun 2007 di sektor produksi gas. “Selama 5 tahun terakhir, FDI Perancis yang berkembang pesat adalah di sektor makanan, retail, pariwisata dan pengolahan air (water treatment). Danone telah menginvestasikan 120 juta Euro sejak 1998 di perusahaan Aqua dan saat ini telah menjadi produsen minuman botol kedua terbesar di dunia,” ungkapnya.

Di bidang retail, Carrefour telah membuka cabang hampir di seluruh Indonesia. Sementara itu, di bidang pariwisata, kelompok Accor telah membuka semua hotelnya (Sofitel, Mercure, Novotel, Ibis dan Formula 1) sejak 2006, sedangkan di sektor pengolahan air, Ondeo telah melakukan investasi sejak tahun 1997. “Di sektor perbankan juga telah ada perkembangan baru pada tahun 2006 dimana Societe Generale telah membuka kembali kantornya di Indonesia dan Calyon telah membuka pelayanannya di bidang business,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menkeu Sri Mulyani Newsmaker of The Year 2019

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendapat penghargaan sebagai Newsmaker

Program Bedah Rumah Untuk Lampung, PUPR Sediakan Rp78,75 Miliar

LAMPUNG SELATAN-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan bantuan