SURABAYA – DPRD Jawa Timur mendesak Pemprov Jawa Timur untuk memperbanyak operasi pasar sembako, guna menekan harga beras yang terus melambung.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Jawa Timur Lilik Hendarwati di Surabaya, Rabu (28/2/2024).
Menurut Lilik, langkah itu harus segera dilakukan, untuk membantu warga yang kesulitan memperoleh harga beras murah di pasaran.
“Imbauan kita kepada Pemprov karena suasananya seperti ini harus ada operasi pasar secara massif, karena banyak warga terutama ibu-ibu yang mengeluhkan harga beras,” katanya.
Naiknya harga beras terjadi merata di Jawa Timur. Karenanya, kata Lilik, operasi pasar harus dilakukan di 38 kabupaten/kota.
Dalam pantauannya, operasi pasar belum dilakukan secara merata, sehingga tidak banyak dirasakan masyarakat.
“Saya kira harus operasi pasar menyeluruh di 38 kabupaten/kota di Jatim,” tambahnya.
Kader PKS Jatim itu menambahkan, selama ini sosisalisasi yang diberikan Pemprov saat operasi pasar kurang massif.
Karena itu, ketika kebijakan operasi pasar digulirkan, maka harus disosialisasikan secara luas, agar masyarakat banyak mengetahui.
“Saya tidak mendengar terlalu banyak dan cuma satu di Surabaya. Ada tetapi yang tahu siapa, berapa banyak masyarakat dibawah yang tahu dan menyimak,” ujarnya.
Dia berharap agar, ketika memasuki musim panen bulan depan, stok beras di Jatim kembali normal dan harganya bisa melandai.
“Selain operasi pasar saya tidak tahu apakah pemerintah Jatim menyimpan beras dalam bentuk padi, apakah tersedia dalam kebutuhan masarakat perlu didengarkan dan didatangkan impor. Perlu menjadi pilihan terakhir,” katanya.
“Bagaimanapun beras harus ada karena merupakan makanan pokok. Kalau melihat kondisi seperti ini panen raya sangat baik, tidak membuat harga beras naik tinggi tetapi memberikan peluang,” tandasnya.