DPW PAN NTT Kutuk Aksi Persekusi Mahasiswa Di Tangsel

Selasa 7 Mei 2024, 9 : 57 am
Ketua DPW PAN Provinsi NTT Ahmad Yohan bersama Presiden Joko Widodo

KUPANG – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)  Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi NTT mengutuk keras aksi penyerangan terhadap para mahasiswa NTT yang sedang melakukan Doa Rosario di rumah kontrakan mereka di Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang Selatan, pada Minggu (5/5/2024).

Ketua DPW PAN NTT, Ahmad Yohan mendesak aparat kepolisian untuk mengusut kasus tersebut, dan menangkap para pelaku, terutama provokator yang menyebabkan adanya penyerangan.

“Sebagai wakil rakyat dari NTT, saya mengutuk keras aksi sekelompok warga yang menyerang dengan membawa senjata tajam kepada para mahasiswa NTT yang tengah belajar, menuntut ilmu dan beribadat. Mereka tengah berdoa Rosario tapi kemudian warga setempat menyerang mereka, bahkan ada mahasiswi yang terluka karena sabetan senjata tajam. Aksi sekelompok warga ini intoleran. Polisi harus tangkap para pelakunya, terutama provokatornya,” kata Ahmad Yohan yang juga merupakan anggota DPR RI dari Dapil NTT 1   dalam keterangan tertulisnya Selasa, (7/5/2024).

Menurutnya, aksi intoleran tersebut tidak bisa dibenarkan dan dibiarkan.

Sebab Indonesia merupakan negara yang menjamin warganya melakukan ibadah sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing.

“Tidak boleh aparat membiarkan aksi ini. Aparat harus menindak keras aksi-aksi yang merusak toleransi beragama,” tandas Yohan sembari menambahkan semua pemeluk agama harus menjaga toleransi beragama.

Seperti yang marak media sosial,  panggung media sosial Indonesia dijubeli begitu banyak umpatan, dan simpati atas peristiwa persekusi yang dilakukan oleh sekelompok orang di Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan Banten, Minggu (5/5/2024).

Persekusi tersebut dipimpin langsung oleh Ketua RT 007/ RW 002 Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Gang Ampera Poncol, Tangerang Selatan, bernama Diding terhadap sekelompok Mahasiswa asal Manggarai, NTT yang sedang melakukan Doa Rosario.

12 orang mahasiswa dan mahasiswi Universitas Pamulang menjadi korban dan 2 diantaranya berasal Kabupaten Manggarai.

Yang menambah miris, 2  korban mengalami luka sayatan pisau adalah mahasiswi.

Sedangkan 1 orang korban laki-laki terkena bacok, adalah umat muslim yang membela dan melindungi mahasiswa katolik yang beribadat.

 

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tak Konsisten, Inilah Kejanggalan Keterangan Saksi Ahli Mudzakkir

JAKARTA-Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika Basuki Tjahaja Purnama (BTP) membongkar
Payroll

BNI Syariah Kelola Pembayaran Payroll PLN

JAKARTA-BNI Syariah melakukan penandatangan kerjasama (PKS) dengan PT PLN (Persero)