Dukung Jokowi, KMI Sambut Positif Pembagian Konverter Kit Gratis Ke Nelayan Kecil

Friday 22 Sep 2017, 10 : 47 am

JAKARTA – Pemerintahan Joko Widodo hingga saat ini masih berkomitmen untuk bekerja demi rakyat. Melakukan segala hal yang terbaik agar masyarakat dapat lebih sejahtera. Buktinya, Pemerintah melalui Ditjen Migas Kementerian ESDM terus berupaya melakukan diversifikasi energi melalui program konversi BBM ke LPG yang menyasar kepada para nelayan kecil, salah satunya dengan cara pembagian konverter kit (konkit) gratis.

Demikian dikemukakan Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI), Edi Humaidi ditemui wartawan di Sekretariat KMI Jalan Kebon Mainggis, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017), mengomentari komitmen pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla untuk rakyat.

Diakui Edi, pembagian konverter kit saat ini masih berdasarkan skala prioritas karena masih terbatasnya anggaran, seperti pembagian ke nelayan itu. Kendati demikian, KMI sangat mendukung upaya yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK tersebut. “Apalagi, upaya pembagian konverter kit tersebut menjadi langkah konkrit pemerintah dalam mewujudkan niat di atas. Hal itu tentu patut diapresiasi oleh masyarakat,” ujarnya.

Dia pun berharap semua pihak terlibat dalam program tersebut, terutama dalam penyediaan alokasi gas bumi. Termasuk, semua stakeholder harus bekerja sama untuk mendukung ketersediaan dan pengoperasian infrastruktur untuk penyediaan dan distribusi LPG. “Selain itu, tentunya untuk menjamin ketersediaan LPG bagi nelayan kecil. Apalagi, program konversi BBM ke LPG bagi nelayan ini juga bertujuan untuk memberi energi yang murah, bersih, aman, dan ramah lingkungan. Kemudian juga akan membantu ekonomi masyarakat nelayan agar lebih sejahtera,” kata Edi Humaidi.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Ditjen Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial terus berupaya melakukan diversifikasi energi melalui program konversi BBM ke LPG yang menyasar kepada para nelayan kecil. Pembagian konverter kit (konkit) gratis merupakan salah satu caranya, meski kemampuan anggaran negara untuk menyediakan paket konkit untuk nelayan sangat terbatas apabila dibandingkan dengan jumlah nelayan kecil di seluruh Indonesia.
“Maka dari itu, usulan maupun pelaksanaan pembagian konkit harus dilaksanakan berdasarkan skala prioritas. Proses penentuan lokasi pembagian konkit merupakan kerja sama yaitu Kabupaten, Kementerian ESDM dan DPR RI. Kalau dilihat dari jumlah nelayan yang terbatas, kita bagi (konkit) berdasarkan skala prioritas,” ujar Ego dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9/2017) kemarin.

Untuk diketahui, program pembagian paket perdana konverter kit BBM ke LPG dikhususkan untuk nelayan kecil dengan aktivitas mencari ikan sekitar 10 jam perhari atau bisa disebut one day fishing. Paket konversi BBM ke LPG yang akan dibagikan adalah menggunakan mesin penggerak berbahan bakar bensin, tabung LPG 2 unit beserta isinya, konverter kit berikut aksesorisnya (reducer, regulator, mixer, dan lainnya) serta as panjang dan baling-baling.

Penggunaan LPG dibandingkan BBM untuk nelayan kecil mendatangkan manfaat ekonomi yang besar. Berdasarkan penelitian dan pengalaman lapangan, penggunaan 1 tabung LPG 3 kg dapat disetarakan dengan 7 liter bensin, sehingga apabila unsur subsidi ditiadakan dalam perhitungan keekonomian, maka perbandingan nilai pengeluaran yang menjadi beban nelayan adalah Rp 33.000 (harga 3 kg LPG non-subsidi) berbanding dengan Rp. 52.500 (harga 7 liter Bensin non-subsidi/Pertalite).

Dengan demikian, terdapat selisih sebesar Rp. 19.500 yang dapat disisihkan untuk setiap penggunaan satu tabung LPG 3 kg pada saat nelayan mencari ikan. Penghematannya mencapai 50-60%. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Perundingan RCEP Tidak Perlu Dilanjutkan

JAKARTA-Koalisi masyarakat Sipil Indonesia untuk Keadilan Ekonomi mendesak Pemerintah Indonesia

Koperasi Produsen-Konsumen Minim, DPR Minta Evaluasi Lagi RUU Perkoperasian

JAKARTA,SUARA PEMRED-Pembahasan Revisi Undang-Undang (RUU) tentang Perkoperasian diprediksi tidak akan