Karena, koalisi mayoritas pendukung Prabowo berasal pendukung pemerintahan Jokowi.
Partai Demokrat harus lebih lentur lagi memainkan narasi perubahan dan perbaikkan.
Ini tidak hanya resistensi terhadap kampanye Prabowo, tetapi juga pendukung Jokowi yang berada di Prabowo.
Sebagai partai yang selama ini dikenal sebagai oposisi. Partai Demokrat narasinya harus berubah.
“Dari dilema politik Partai Demokrat pasca keluar dari Koalisi Perubahan. Pilihan demokrat dukung Prabowo lebih strategis, dari pada ke Ganjar. Ini tidak hanya perbedaan pendukung saja, tetapi juga belum harmonisnya hubungan SBY-Megawati,” tutup Arifki.