Dukung Produktivitas Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Keuangan Inklusif

Sunday 14 Oct 2018, 7 : 21 pm
by
Gubernur BI, Perry Warjiyo

BALI-Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa keuangan inklusif harus didukung untuk meningkatkan produktivitas masyarakat sekaligus pemberdayaan perempuan. Dalam kasus Indonesia, besarnya jumlah UMKM dapat digunakan untuk meningkatkan akses keuangan, yaitu melalui peningkatan kapasitas.

“Dengan peningkatan kapasitas pengusaha UMKM, layanan perbankan pun akan datang kepada para pengusaha. Mengingat porsi besar pelaku UMKM adalah perempuan, hal ini juga dapat membantu mengatasi ketimpangan gender dalam inklusi keuangan,” ujarnya dalam seminar internasional yang diselenggarakan BI bersama Group of Thirty (G30), di Bali, Sabtu (14/10).

Seminar merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.

Keuangan inklusif merupakan salah satu topik besar yang dibahas dalam seminar hari ini. Bertindak sebagai salah satu panelis, Gubernur BI menyampaikan pentingnya digitalisasi dan penggunaan teknologi dalam menjangkau kelompok masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses keuangan, mengingat akses terhadap teknologi digital yang telah cukup banyak dimiliki masyarakat.

Selanjutnya, disampaikan pula bahwa keuangan inklusif untuk pertumbuhkan memerlukan adanya sinergi. Sinergi antara otoritas dan swasta, sinergi antara program sosial dan pengembangan UMKM, serta sinergi antara layanan keuangan dan perbankan dengan layanan digital. Sinergi tersebut akan dapat membantu terciptanya akses keuangan yang lebih besar bagi masyarakat.

Selain keuangan inklusif, seminar membahas pula mengenai 2 topik besar lainnya, yaitu outlook global dari perspektif kebijakan ekonomi dan moneter serta tatanan global yang terbuka dan stabil. Seluruh pembicara yang hadir adalah tokoh prominen dalam bidang ekonomi, termasuk Mark Carney (Gubernur Bank Sentral Inggris), Haruhiko Kuroda (Gubernur Bank Sentral Jepang), dan Yi Gang (Gubernur Bank Sentral Tiongkok). Bertindak sebagai moderator adalah Tharman Shanmugaratnam, Deputi Perdana Menteri Singapura sekaligus Ketua G30.

Dengan seluruh jajaran pembicara yang ahli di bidangnya, pelaksanaan kegiatan ini telah mampu menghadirkan pembicaraan yang kaya mengenai berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi hari ini maupun di masa mendatang. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong pemahaman dan perspektif yang baik, khususnya bagi otoritas, untuk semakin memperbaiki penyusunan kebijakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pembubaran HTI Berdasarkan Fakta

JAKARYA-Kementerian Hukum dan HAM mencabut status badan hukum ormas Hizbut

Capres Ganjar Sebut Kalbar Sebagai Wilayah Toleran

PONTIANAK –  Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo