Dunia Virtual Online Resmi Melantai di BEI, Oversubscribed 17,5 Kali

Senin 1 Apr 2024, 2 : 25 pm
IPO
ILustrasi

Salah satu tren yakni meningkatnya jumlah start up company, menurut data Start Up Ranking, jumlah start up di Indonesia per 14 Juni 2023 mencapai 2.482 perusahaan dan menempatkan Indonesia berada di peringkat ke enam dunia.

“Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023 atau menyentuh angka 79,5%, kami perkirakan tingkat penetrasi internet di Indonesia akan terus bertumbuh searah dengan kebijakan Pemerintah untuk melakukan transformasi ekonomi digital. Seiring dengan peningkatan tren pengguna TIK tersebut maka dibutuhkan peran infrastruktur penunjang seperti datacenter, hal ini menjadi peluang bagi Perseroan untuk bertumbuh,” katanya.

Datacenter sendiri, menurut Michael, merupakan ruangan yang dirancang khusus untuk tempat penyimpanan server komputer, informasi dan data bisnis dari perusahaan yang terhubung dengan jaringan internet.

Michael menyebut dana dari IPO setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sekitar 64,17% untuk belanja modal dan sekitar 35,83% untuk modal kerja.

Michael menambahkan Perseroan saat ini telah tersertifikasi Rated 3 Facility dengan standar ANSI/TIA 942-B untuk cakupan arsitektur, telekomunikasi, kelistrikan, dan mekanikal.

“Kami telah memiliki rekam jejak yang baik sebagai Perusahaan Datacenter. Saat ini, Perseroan memiliki tiga Datacenter Facility di tiga lokasi berbeda yakni AREA31 Cimanggis, AREA31 Gedung Cyber1, dan AREA31 Gedung TIFA I dan II dengan total kapabilitas pasokan listrik mencapai 25 MW,” ujar  Michael.

Adapun sejumlah kegiatan usaha yang dijalankan perseroan saat ini adalah jasa penyewaan Rack Colocation, Secured Cage, Data Hall, Teleport Facility dan Office Space.

Sementara itu, secara kinerja menurut laporan keuangan yang berakhir September 2023 laluPerseroan membukukan pendapatan Rp30,93 miliar atau naik 47,94 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tak hanya itu, Perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 1,85 miliar.

Laba itu naik 12,54 persen dibandingkan laba September 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,64 miliar.

Dari sisi aset Perseroan per 30 September 2023 tercatat sebesar Rp 221,08 miliar, naik dari Rp 167,63 miliar pada akhir 2022.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

LPEI Tolak Tunduk Pada UU Usaha Perasuransian

JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengaku tidak tunduk

Reksa Dana Syariah BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD Tembus USD 100 Juta

“Pasar Greater China mampu memberikan eksposur ke sektor dan tema