Ekonomi Indonesia Masih Dikontrol Modal Asing dan Mafia

Tuesday 18 Aug 2015, 1 : 20 am
by
Direktur Koalisi Anti Utang, Dani Setiawan

JAKARTA-Perombakan kabinet (reshuflle) yang dilakukan Presiden Joko Widodo tidak akan mampu mengubah arah kebijakan ekonomi pemerintah. Justru formasi baru kabinet ini semakin mempersamar orientasi dan agenda ekonomi pemerintahan Jokowi. “Terpilihnya Darmin Nasution sebagai Menko Ekuin, Thomas Trikasih Lembong sebagai Menteri Perdagangan dan Sofyan Djalil sebagai Menteri Bappenas hasil reshufle kabinet, semakin menyulitkan pemerintahan Jokowi mewujudkan agenda ekonominya,” ujar pengamat ekonomi, Dani Setiawan kepada www.beritamoneter.com, Kamis (13/8).
Menurutnya, profil kabinet ekonomi baru nyaris minus rekam-jejak. Apalagi, konsistensi gagasan dalam memperjuangkan perubahan arah dan kebijakan ekonomi Indonesia sangat bertentangan dengan konstitusi saat ini. “Tom Lembong misalnya. Dia salah satu yang gencar bahkan pengusul penghapusan subsidi BBM,” tuturnya.
Namun prediksinya soal penurunan rupiah jika tidak menaikan harga BBM ternyata salah. Terbukti, rupiah semakin anjlok meski harga BBM dinaikan. “Ini melanggar UU MIGAS. Masak mau kita percaya bisa menjalankan kebijakan pro rakyat?,” ujarnya dengan nada tanya.
Karena itu, Direktur Koalisi Anti Utang ini tidak yakin, formasi baru di Tim Ekonomi pemerintah dapat memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia. “Perbaikan dalam pengertian merubah struktur produksi, distribusi, dan konsumsi domestik yang nyaris berjalan di bawah kontrol modal asing, konglomerat besar serta para mafia sulit diwujudkan,” tuturnya.
Dengan demikian, kehadiran wajah baru di tim ekonomi terasa sulit menyembuhkan penyakit kronis ekonomi. Apalagi, Indonesia sedang menghadapi tantangan besar pelemahan ekonomi dan krisis yang berkepanjangan. “Kunci utama dari masalah tersebut adalah kerapuhan arsitektur perekonomian Indonesia di berbagai bidang hasil karya para arsitek ekonomi yang berorientasi pragmatis dan pro Barat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dosen Unkris: Hakim Tak Mungkin Diintervensi Oleh Badut-Badut Politik

JAKARTA-Dosen Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Jakarta, Petrus Bala Pattyona
Puan Maharani

Puan Diminta Jadi Duta IPU untuk Promosi Kepemimpinan Perempuan di Parlemen

SWISS – Ketua DPR RI Puan Maharani diminta sebagai Inter-Parliamentary