Ekspor Produk Non Migas Naik 14%

Wednesday 5 Jun 2013, 7 : 14 pm

JAKARTA-Kementerian Perdagangan mengklaim ekspor nonmigas ke Singapura meningkat sekitar 14,4%. Tentu saja ini, sebagai keberhasilan upaya menggenjot ekspor produk-produk yang bernilai tambah. “Untuk empat bulan pertama kita defisit dengan Singapura, sekarang surplus US$ 450 juta. Ini efek dari aspirasi kita untuk terus meningkatkan nilai tambah,” kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Jakarta, Selasa (4/6).

Menurut Gita, arus investasi terbukti mulai menunjukkan arah. Sehingga angka ekspor juga terasa. “Tesis investasi sudah jalan, importasi bahan baku meningkat, produk jadi yang diekspor atau transit lewat Singapura terasa meningkat,” tambahnya

Berdasarkan catatan Kemendag, China, adalah negara tujuan ekspor nonmigas yang memiliki pencapaian nilai ekspor terbesar selama Januari-April 2013, sekitar US$ 6,8 miliar. Lalu disusul Jepang US$5,4 miliar, India US$ 5 miliar, Singapura US$ 4,4 miliar, Amerika Serikat US$ 3,8 miliar, Korea Selatan US$ 2,5 miliar, Malaysia US$ 2,1 miliar, Tahiland US$ 1,8 miliar, Filipina US$ 1,3 miliar, serta Taiwan US$ 1,3 miliar. “Komposisinya masih besar di Tiongkok, dibanding seluruh total kuenya. Sepuluh pasar ekspor utama tersebut berkontribusi sebesar 69,3 persen dari total ekspor nonmigas,” tuturnya.

Selain Singapura, kenaikan signifikan juga dicatat Amerika Serikat, India, Myanmar, Nigeria, Mesir, Brunei Darussalam, Vietnam dan Ghana yang mengalami kenaikan antara US$ 32 juta sampai US$ 157 juta.

Produk ekspor nonmigas dengan pertumbuhan terbesar, kata Gita, terlihat pada pakaian jadi, alas kaki dan kapal laut. Ini menunjukkan upaya pemerintah untuk mengekspor produk-produk bernilai tambah mulai menunjukkan hasil.

Sementara itu kinerja ekspor Indonesia yang selama periode Januari-April 2013 mencapai US$ 60,1 miliar atau turun 7,1% year on year, menurut Gita dipicu oleh belum membaiknya harga beberapa komoditas ekspor nonmigas Indonesia di pasar internasional. “Beberapa produk Indonesia yang mengalami fenomena serupa antara lain sawit, karet dan produknya, mesin, batu bara, produk kimia, kertas, dan barang-barang rajutan,” pungkasnya. **can

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pefindo Tetapkan Rating TOBA di Level Single A dengan Prospek Stabil

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat PT TBS Energi

Harga Obat dan Alkes Covid-19 Melambung Tinggi Akibat Ulah Pemburu Rente

JAKARTA-Seiring meningkatnya angka penderita Covid-19, permintaan kebutuhan akan obat-obatan yang