JAKARTA- Partai NasDem yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) bingung melihat konflik internal F-PPP yang tak berkesudahan. Sehingga KIH meragukan soal penyerahan sejumlah nama anggota komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) dari F-PPP. “Jadi PPP yang mana nih, PPP versi Romi atau versi SDA (Suryadharma Ali)?,” kata Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Patrice Rio Capella, di Jakarta, Selasa, (28/10/2014).
Masalahnya, kata Patrice, jangan sampai dua kubu sama-sama menyerahkan daftar nama yang berbeda. Sehingga pimpinan DPR juga tak bisa bersikap tegas. “Karena PPP versi SDA ini menyerahkan nama-namanya sendiri saja. Kalau sepanjang dua-duanya mengajukan nama berarti tidak sah dong,” ungkap Patrice lagi.
Lebih jauh Capella sendiri mengaku Partai Nasdem hingga saat ini belum menyerahkan daftar nama anggotanya. Penyerahan nama-nama setelah ada hasil dari rapat konsultasi pimpinan antar rapat fraksi. “Tergantung, menyerahkan nama setelah lihat hasil rapat konsultasi pimpinan fraksi-fraksi,” jelas Capella.
Sebelumnya, perpecahan yang terjadi di tubuh PPP menyebabkan terjadinya dualisme. Ada DPP PPP kubu Rohmahurmuzy dan ada juga PPP kubu Suryadharma Ali. Pun begitu, Ketua Fraksi di DPR pun seperti akan menyusul. Anggota DPR dari FPPP Epyardi, kemarin menyampaikan surat pergantian pimpinan fraksi ke pimpinan DPR.
Surat yang dibawa itu berisi permintaan penggantian Ketua Fraksi PPP dari Hasrul Azwar kepada Epyardi. Hazrul saat dihubungi melalui telepon selularnya membantah isi surat tersebut. Dia mengatakan dirinya masih tetap menjadi ketua fraksi karena memang tidak ada penggantian. (ek)
