JAKARTA-Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (26/2) diperkirakan melemah karena faktor eksternal, terutama menguatnya mata uang dollar Amerika Serikat (AS) secara global. “Rupiah diperdagangangkan dalam kisaran 9.690 – 9.725 per dollar AS,” ujar analis valas PT Harvest Futures International, Tonny Mariano di Jakarta, Selasa (25/2).
Menurut dia, adanya berita bahwa pemerintah Jepang mencalonkan presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Haruhiko Kuroda sebagai calon gubernur bank sentral Jepang (BOJ) mendatang, mendorong dollar AS menguat terhadap yen ke level harga yang tidak terlihat sejak Mei 2010 di 94.77 yen. “Ditambah lagi, pemerintah Jepang juga berencana mulai mengurangi pembelian surat utang Amerika sehingga likuiditas dolar semakin terbatas,” kata dia.
Demikian pula, diturunkannya peringkat kredit Inggris menjadi Aa1 dari Aaa oleh lembaga pemeringkat Moody, menekan mata uang sterling hingga menyentuh level terendah di posisi 1,5073 per dollar AS. “Jadi, pergerakan rupiah pekan ini masih akan dibayangi oleh sentimen negatif dari pasar global,” urai dia.
Komentari tentang post ini