FIMP Targetkan Laba Bersih Di 2023 Tumbuh 35%

Sunday 18 Jun 2023, 9 : 47 pm
by
PT Samudera Indonesia Tbk
Ilustrasi

JAKARTA-PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP) menargetkan pertumbuhan laba bersih untuk Tahun Buku 2023 sebesar 35 persen (year-on-year), setelah pada tahun lalu perseroan berhasil membalikkan kinerja keuangan mencatatkan laba bersih dari sebelumnya mengalami kerugian.

“Kami menargetkan laba perusahaan di 2023 mungkin ada pertumbuhan 35 persen. Harapannya proyek baru yang kami tangani dapat memberikan kontribusi kepada bottom line perusahaan bisa 10-15 persen,” kata Direktur Utama FIMP, Mohamad Mulky Thalib saat pelaksanaan Public Expose di Jakarta, Kamis (15/6).

Dia mengaku optimistis kinerja keuangan FIMP mampu mencapai target, karena adanya dukungan dari tren pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang bisa memacu kinerja industri konstruksi pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

“Kami melihat bahwa pemulihan ekonomi dapat menjadi potensi tinggi, terutama bagi segmen paling gemuk, yakni residensial. Menurut lembaga riset konstruksi, PT BCI Central Indonesia, kinerja industri diperkirakan mengalami pertumbuhan 5 persen hingga 6 persen di tahun ini,” tutur Mulky.

Menurut Mulky, pertumbuhan sektor infrastruktur mencapai Rp159 triliun, residensial sebesar Rp54 triliun dan industrial sebesar Rp44,9 triliun.

Pada 2023, kata Mulky, total pasar konstruksi Indonesia diperkirakan bisa mencapai Rp332,95 triliun, yang sebesar 47,29 persen merupakan sektor sipil dan sebesar 52,71 persen sektor bangunan.

“Proyek perseroan akan berupa pembangunan Rumah Sakit Orthopedi di Jakarta Timur, dengan nilai proyek sebesar Rp35 miliar dan diperkirakan akan selesai dalam dua tahun hingga tiga tahun ke depan,” ujar Mulky.

Pada kesempatan yang sama, Direktur FIMP, Cholid Wuryanto memaparkan, sepanjang tahun lalu perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp546,4 juta, padahal setahun sebelumnya emiten yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 April 2021 ini masih mencatatkan rugi bersih Rp934,71 juta.

Cholid menjelaskan, keberhasilan Perseroan dalam membalikkan kinerja keuangan menjadi positif tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan Tahun Buku 2022 yang sebesar 7,55 persen (year-on-year) menjadi Rp6,55 miliar.

Bahkan di sepanjang tahun lalu, FIMP tercatat berhasil mengelola jumlah beban yang pada akhirnya mampu memperbaiki income statement Tahun Buku 2022.

Perlu diketahui, beban langsung yang dikeluarkan Perseroan di 2022 bisa ditekan hingga 15,21 persen (y-o-y) menjadi Rp5,13 miliar.

Dengan demikian, ujar Cholid, laba bruto FIMP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2022 meroket hingga 3.207,11 persen menjadi Rp1,41 miliar dari Rp42,75 juta pada Tahun Buku 2021.

Selain menyelenggarakan Public Expose, hari ini FIMP juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Rapat yang memiliki enam mata acara tersebut sudah mendapatkan persetujuan dan penetapan dari para pemegang saham.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kominfo Akan Tingkatkan Alokasi Belanja Produk Dalam Negeri

BALI-Alokasi belanja Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Milik Negara

Menkeu: Bantuan Modal Kerja UMKM Diidentifikasi Dari Data Perbankan

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati (SMI) menyampaikan bantuan modal