JAKARTA-Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) mengingatkan para calon pemimpin bangsa, untuk menghindari konflik dan perpecahan. Sebab konflik yang berkepanjangan bisa menjadi warisan yang buruk bagi generasi berikutnya.“Penting sekali bagi para calon pemimpin bangsa Indonesia untuk tidak mewariskan konflik dan membuat konflik baru,” kata Ketua Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB), Suryo Susilo, pada Sarasehan Kebangsaan memperingati 106 tahun Kebangkitan Nasional dan HUT ke-11 FSAB di Gedung Nusantara IV MPR/DPR RI, Senin (26/05).
Sarasehan bertema “Revolusi Kesadaran untuk Kebangkitan Nasional” juga dihadiri mantan Menko Kesra Letjend (Purn) Ir. Azwar Anas dan mantan Deputi Menko Ekuin yang juga mantan Komisaris Bank Mandiri Dr. Ir. Richard Claproth.
Selain itu, Suryo Susilo juga mengkritisi maraknya politik uang, manipulasi perhitungan suara sampai kampanye hitam dalam Pemilihan Legislatif 2014 yang sudah mencakup skala nasional.“Apabila ini terjadi lagi dalam pilpres, maka Bangsa Indonesia terancam konflik horizontal,” lanjut Suryo.
Para Capres dan Cawapres yang kelak terpilih akan menghadapi tantangan berat. Pasalnya, faham liberalisme dan kapitalisme telah mematikan unit-unit ekonomi rakyat. Akibatnya Bangsa Indonesia kehilangan kedaulatan tidak saja di bidang ekonomi, melainkan juga di bidang politik dan budaya.“Sejauh ini belum ada pasangan capres dan cawapres yang berbicara tentang pembinaan generasi muda. Padahal membangun bangsa yang besar, mandiri, makmur dan sejahtera diperlukan revolusi kesadaran. Dan itu harus ditanamkan bagi generasi muda” tegas Suryo.
