Gaet Perusahaan India, Jamkrindo Bidik Sektor Pertanian

Thursday 29 Sep 2016, 1 : 43 pm

JAKARTA-Perum Jamkrindo sebagai perusahaan BUMN di bidang penjaminan melakukan studi banding untuk melihat langsung bagaimana sistem penjaminan Sistem Resi Gudang (SRG)  dalam  perannya  mendukung sektor pertanian di India.
“India memiliki karakteristik seperti Indonesia, sama-sama negara emerging market, dan budaya masyarakatnya juga mirip,” kata Diding S. Anwar, Direktur Utama Jamkrindo dalam keterangan tertulisnya Kamis, (29/09/2016).

Seperti diketahui, India memiliki penduduk 1,28 miliar jiwa. Namun India mampu memenuhi kebutuhan pasokan pangan rakyatnya tanpa harus mengimpor bahan pangan dari negara lain. Bahkan India mampu mengekspor sejumlah komoditas pangannya seperti beras, kerbau, dan berbagai produk hortikiltura ke negara-negara lain salah satunya Indonesia.

Keunggulan dan produktivitas pangan India didukung oleh lahan daratan yang luas, tingginya minat masyarakatnya untuk bertani, serta dukungan pemerintah dalam hal distribusi dan logistik.

Salah satunya adalah pemanfaatan pergudangan untuk menyimpan komoditas pertanian sehingga harga-harga komoditas tetap stabil dan menguntungkan petani.

Kunjungan tersebut juga menjadi bagian dari langkah cepat Jamkrindo untuk melaksanakan PP Nomor 1 2016 tentang Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang (SRG).

Jamkrindo ditunjuk oleh pemerintah melalui Bappepti yang mengawasi SRG sebagai lembaga pelaksana sebelum lembaga penjaminan SRG terbentuk.

Langkah Jamkrindo untuk segera melaksanakan penjaminan SRG sejalan dengan keinginan Kementerian Perdagangan Indonesia sedang memiliki agenda yang mendesak dalam hal pengendalian harga pangan. “India yang paling cocok untuk menjadi perbandingan. India punya 800 gudang. Kita ingin melihat bagaimana mereka melakukannya, seperti apa sistem mereka dengan sistem penjaminan yang dilakukan Jamkrindo,” ujar Bachrul Chairi, Ketua Bappepti yang ikut serta dalam kunjungan tersebut.

Di India, rombongan Jamkrindo yang terdiri atas perwakilan dari Kementerian BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan yang akan mengunjungi beberapa perusahaan pergudangan, perusahaan penjaminan, dan lembaga keuangan di Mumbai. 

Jamkrindo juga akan melakukan kerja sama dan menandatangani 
Memorandum of Understanding dengan dua perusahaan penjaminan di India yaitu Credit Guarantee Fund Trust Small Medium Enterprise dan National Credit Guarantee Trustee Company. “Ini kerja sama business to business dengan  perusahaan penjaminan di India,” ujar Diding.

Sebelumnya,  rombongan juga bertemu dengan Rizali W. Indrakesuma Duta Besar Indonesia untuk India, di gedung kedutaan di New Delhi. “Kami tentu mendukung apa yang dilakukan Jamkrindo untuk mendukung agenda pemerintah dalam hal mekanisme sistem penjaminan resi gudang. Pertanian di India sudah well organized karena ketularan dari negara-negara lain,” ujarnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sawit telah memperoleh konsesi lahan dalam jumlah sangat luas. Lebih dari 13 juta hektar

Pemerintahan Jokowi Tidak Diberi Utang Sepeserpun

Oleh: Salamuddin Daeng Setiap pemerintahan di seluruh penjuru dunia selalu

KNTI: Investasi Asing di Pulau Terluar Terlalu Beresiko

JAKARTA-Rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membuka investasi asing