Gejolak Eksternal Masih Ganggu Bisnis Bank di 2014

Monday 9 Dec 2013, 6 : 59 pm
by

JAKARTA-Kondisi ekonomi eksternal masih akan mengganggu kegiatan usaha industri perbankan nasional di 2014. Bahkan, pelaksanaan Pemilu tahun depan juga diperkirakan bakal mempengaruhi situasi perekonomian di dalam negeri.
Menurut Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto, belum tuntasnya penanganan permasalahan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat (AS) tetap akan memberikan dampak buruk bagi perekonomian di Indonesia. “Ekonomi eksternal akan mempengaruhi kita, karena krisis di Eropa dan Amerika belum selesai,” ucap Riyanto di Jakarta, Senin (9/12).
Selain kondisi eksternal, jelas dia, pelaksanaan Pemilu 2014 juga akan banyak memberikan pengaruh bagi iklim usaha industri perbankan di tahun depan. “Kami berharap, perbankan bisa meningkatkan team work dalam menyikapi situasi-situasi buruk yang mungkin muncul di tahun 2014,” kata Riyanto.
Karena itu, dia berharap, mulai saat ini para pelaku usaha di industri perbankan mesti sudah mempersiapkan diri untuk mencermati dan menganalisa kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi pada tahun depan. “Diharapkan, perbankan bisa menjalankan usaha secara prudent dan berupaya menjaga kesehatan bisnis,” imbuhnya.
Terlebih lagi, lanjut Riyanto, sejumah pengamat dan para pelaku usaha juga meramalkan bahwa pada 2014 perekonomian akan tetap mengalami perlambatan. “Ekonomi dunia juga diramalkan sedikit melambat, tentunya hal ini akan menekan usaha kami ke depan,” jelas Riyanto.
Namun demikian, Riyanto berharap, Bank Syariah Bukopin bisa memanfaatkan peluang-peluang bisnis di 2014 untuk tetap meningkatkan atau mempertahankan kinerja keuangan perusahaan yang berhasil mencatat pertumbuhan positif di sepanjang 2013.
“Kami berharap opportunity di industri perbankan di tahun depan akan kami garap, supaya opportunity itu bisa dimanfaatkan secara optimal bagi pertumbuhan Bank Syariah Bukopin,” paparnya.

Laba Meningkat
Sementara itu, PT Bank Syariah Bukopin mencatat, hingga akhir November 2013 laba bersih perusahaan mengalami peningkatan sebesar 28,32 persen atau sebesar Rp24,33 miliar. Peningkatan laba tersebut ditopang oleh peningkatan total pembiayaan sebesar 22,66 persen menjadi Rp3,23 triliun. “DPK (dana pihak ketiga) meningkat 28,38 persen menjadi Rp3,51 triliun,” kata Riyanto.
Dia menyebutkan, menjelang akhir tahun ini aset Bank Syariah Bukopin tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 22,15 persen atau Rp785,25 miliar menjadi Rp4,33 triliun. “Kinerja keuangan Bank Syariah Bukopin tetap dapat tumbuh dengan mencatat kinerja yang menggembirakan dan menjaga tingkat kesehatan dengan baik,” tuturnya.
Guna dapat menjaga dan meningkatkan pertumbuhan, jelas Riyanto, strategi bisnis perusahaan akan fokus pada pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pembaiayaan pada segmen-segmen tertentu. “Dalam perkembangan bisnis kami sebagai salah satu bank syariah di Indonesia, peluncuran Tampilan Kartu ATM design baru serta kode bank di ATM, yaitu Sy Bukopin 521. Fasilitas ini diharapkan bisa memberikan kemudahan transaksi dan pelayanan prima bagi nasabah,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Suhardiman Perintahkan SOKSI Dukung Jokowi-JK

JAKARTA – Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dan salah

Danamon Cacat Laba Bersih Sebesar Rp 1,9 Triliun

JAKARTA-PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (“Danamon”) membukukan laba bersih setelah