Gereja Katolik Dorong Umat Untuk Tidak Golput

Thursday 8 Feb 2024, 10 : 12 pm
Pius Sugeng(moderator), Mgr. Antonius Subianto (Uskup Bandung), Bu Karlina Supelli, Pak Faisal Basri.

BANDUNG –  Uskup Keuskupan Bandung  yang juga Ketua Konferensi Waligereja Indonesia – Mgr. Antonius Subianto, OSC menyampaikan, Gereja Katolik mendorong semua umat untuk berpartisipasi dalam gerak kebangsaan yang tahun ini dilakukan melalui Pemilihan Umum 2024.

Hal tersebut disampaikan Mgr Antonius  saat menjadi pembicara dalam acara Hari Studi, Seminar dan Diskusi dengan tema,  “Bersama Membangun Bangsa: Keterlibatan Umat dalam Mewujudkan Demokrasi yang Berhati Nurani melalui Pemilu 2024″ yang selenggarakan Keuskupan Bandung.

‘‘Kami mendoakan proses pemilu dapat berjalan dengan lancar dan damai, di mana sosok pemimpin yang terpilih dapat merangkul dan memperjuangkan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia. Gereja mendorong partisipasi umat,” papar Mgr Antonius.

Seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut dan merayakan 100 tahun KWI. Sejumlah ahli menjadi narasumber dalam acara dihadiri oleh anggota Gereja Katolik di Bandung, antara lain Dewan Pastoral Paroki, siswa-siswi pemilih pemula dari SMA di Keuskupan Bandung, Keluarga Siswa Katolik, Keluarga Mahasiswa Katolik, PMKRI, Pemuda Katolik, para pengajar Katolik di Keuskupan Bandung, umat Katolik serta tokoh Katolik di masyarakat dan pemerintah.

Ekonom Senior Indef  Faisal Basri yang didapuk menjadi pembicara menjelaskan, dalam pembangunan suatu bangsa, dibutuhkan sosok yang memiliki kemampuan dan integritas untuk memimpin dengan keadilan dan solidaritas bagi seluruh rakyat.

‘‘Saya mendorong rekan-rekan untuk memilih sosok pemimpin yang peduli dan dapat memegang amanah rakyat saat menjalankan tugasnya. Demokrasi harus terus dirawat. Demokrasi yang menentukan pembangunan, demokrasi yang baik akan menumbuhkan kemakmuran lebih cepat,“ kata Faisal.

Sementara Dosen dan Direktur Program Pascasarjana STF Driyarkara – Dr. Karlina Supelli menjelaskan salah satu pilar demokrasi adalah kesadaran warga negara untuk terlibat aktif menjaga dan mengembangkan  tata pemerintahan demokratis yang telah diperjuangkan pendahulu kita.

‘‘Pemilu adalah saat kita menentukan pilihan berdasarkan hati nurani dan ketajaman akal budi yang berpihak pada kebaikan bersama dan nasib mereka yang selama ini terpinggirkan.”

Co-Founder What is Up, Indonesia? dan Co-Initiator bijakmemilih.id – Abigail Limuria menegaskan bahwa “kita (generasi muda) bukan fans, kita sedang memilih pemimpin yang akan menentukan kualitas hidup kita. Jangan memilih sekadar berdasarkan gimmick, tidak ada calon yang sempurna, jadi tidak perlu baper dengan politisi.”

Akhir acara, Ketua Panitia Hari Studi, Rm. Haryanto, Pr,  berharap semoga topik studi kali ini dapat membantu umat Katolik, para pemilih yang pertama kalinya menggunakan hak suara serta masyarakat luas untuk dapat menentukan pilihan yang terbaik pada hari pemilu tanggal 14 Februari 2024.

“Kami harap semua diskusi dan pesan yang telah disampaikan berguna dan pemilu berjalan dengan lancar dan damai,” ujar Rm Haryanto

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dampak Bencana Alam Harus Tumbuhkan Solidaritas Kebangsaan

NAGEKEO-Banyaknya bencana alam yang terjadi Indonesia harusnya menumbuhkan rasa empati

Kinerja Digital Banking Semakin Solid, Pengguna BNIDirect Tembus 138.000 User

JAKARTA-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus mengembangkan