GKR Hemas Tegaskan: Budaya Itu Penting dan Harus Dilestarikan

Monday 9 Oct 2023, 3 : 09 pm
GKR Hemas (tengah) berfoto bersama RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo (kiri), Wakil Bupati Gunungkidul (kedua dari kiri), Lurah Karangasem, Parimin dan istri dalam acara kirab budaya memperingati Hari Jadi ke-102 Karangasem, Sabtu (7/10/2023). Pada kesempatan itu, GKR Hemas tekankan pentingnya melestarikan budaya sebagai bentuk menjaga identitas bangsa.

GUNUNGKIDUL-Kebudayaan harus dilestarikan, harus dijaga dan harus terus hidup.

Karena kebudayaan merupakan roh dan spirit dari nilai-nilai luhur yang ada dalam kehidupan masyarakat.

Jika budaya hilang, hilanglah eksistensi sebuah bangsa.

Demikian ditegaskan Permaisuri Kraton Yogyakarta, GKR Hemas kepada lebih ribuan warga Gunung Kidul, Yogyakarta. Kehadiran ribuan orang untuk merayakan Hari Jadi ke-102 Kelurahan Karangasem, Kapanewon Ponjong, Gunung Kidul pada Sabtu (7/10/2023).

Dalam kehadirannya dalam perayaan tersebut, GKR Hemas didampingi RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo.

Nampak juga dalam pesta budaya tersebut Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto; Panewu Ponjong, Irwan Pribowo; Kapolsek Ponjong, Kompol Yulianto; Lurah Karangasem, Parimin; dan para pamong.

Selain gelar budaya, hari jadi Kelurahan Karangasem itu dimeriahkan dengan berbagai acara termasuk senam massal, bazar UMKM, kirab budaya, hingga pertunjukan wayang kulit.

Beragam acara tersebut digelar mulai 30 September untuk selama sepuluh hari.

GKR Hemas yang juga Anggota DPD-RI itu tampak memasuki Lapangan Karangasem sekitar pukul 15.00 disambut dengan pertunjukan tari rampak.

Selanjutnya, sekitar pukul 15.30, seluruh peserta kirab budaya dari sembilan padukuhan di Kalurahan Karangasem memasuki lapangan.

GKR Hemas mengapresiasi gelar budaya yang dilaksanakan dalam memperingati hari jadi Kalurahan Karangasem.

Menurutnya, aspek budaya sangat penting dalam menjaga kelestarian suatu bangsa.

GKR Hemas menyebut, nguri-nguri budaya sama halnya dengan menjaga identitas bangsa.

“Bila sebuah budaya hilang, maka hilang pulalah bangsa itu. Jika budaya kita, budaya Jawa hilang, maka hilang juga suku Jawa. Budaya kita adalah budaya yang menjunjung tinggi bernilai luhur. Dunia mengakui budaya kita dengan banyaknya warisan budaya yang diakui UNESCO,” ujar GKR Hemas.

GKR Hemas menambahkan, DIY sudah memiliki aturan terkait pelestarian budaya.

GKR Hemas menyebut, pelestarian upacara adat sudah diatur melalui Perda DIY Nomor 6 Tahun 2012, tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Cadangan Devisa Akhir Juli 2016 Naik US$1.6 Miliar

JAKARTA-Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Juli 2016 tercatat sebesar US$111,4

Butuh Modal Kerja, KIOS Incar Rp251 Miliar Melalui Rights Issue

JAKARTA-PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) berencana melakukan Penawaran Umum