Harga Naik Tak Wajar, BEI Pantau Perkembangan Pola Transaksi Saham IATA

Thursday 10 Feb 2022, 6 : 32 pm
by
Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF
Ilustrasi

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku akan mencermati perkembangan dari pola transaksi saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) yang mengalami kenaikan harga secara tidak wajar sejak awal pekan ini.

“Kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham IATA yang berada di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA),” kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan dalam Pengumuman Bursa yang dikutip Kamis (10/2).

Namun demikian, jelas Lidia, pengumuman UMA tersebut tidak serta-merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Perlu diketahui, informasi terakhir mengenai IATA adalah informasi pada 8 Februari 2022 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait transaksi material dan perubahan kegiatan usaha, serta transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham IATA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa saat ini Bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham IATA,” ujar Lidia.

Lebih lanjut Lidia mengatakan, BEI berharap agar para investor memperhatikan jawaban dari IATA atas permintaan konfirmasi dari Bursa, serta perlu mencermati kinerja perusahaan ini dalam setiap keterbukaan informasinya.

Selain itu, para investor juga diharapkan untuk kembali mengaji rencana corporate action emiten tersebut, apabila rencananya itu belum mendapatkan persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Lidia menambahkan, para investor juga perlu untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada saham IATA.

Sebagaimana diketahui, pada penutupan perdagangan Jumat (4/2), harga IATA berada di level Rp74 per saham, namun pada penutupan transaksi kemarin (9/2) harganya sudah berada di level Rp157 per saham.

Sementara itu, kata Lidia, pada hari ini BEI juga mengumumkan untuk mencabut sanksi penghentian sementara (suspensi) atas perdagangan saham PT MNC Kapital
Indonesia Tbk (BCAP).

Sehingga, saham ini bisa kembali ditransaksikan di pasar regular dan pasar tunai mulai Sesi I perdagangan 10 Februari 2022.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Road Test Selesai, Pemerintah Umumkan Hasil Uji Jalan B30 Akhir November

JAKARTA-Tim teknis uji jalan bahan bakar biodiesel B30 pada kendaraan
HENDARDI

Hendardi: Teror Bom Bukan Momentum Merancang Proyek Baru

JAKARTA-Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan energi sosial antiterorisme yang menguat