JAKARTA – Bursa AS kemarin ditutup menguat tipis 0.2%, setelah data inflasi AS mengalami kenaikan 0.4% MoM di Mei atau lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0.2%.
Hal ini sekaligus menutupi sentimen negatif dari buruknya data home construction.
Pasar saat ini juga masih wait and see terhadap update dari Federal Reserve mengenai perkembangan dan kebijakan ekonomi yang akan diambil pada Rabu malam atau Kamis pagi.
Sementara itu, EIDO ditutup menguat tipis 0.07%.
Di sisi lain, Nikel melanjutkan penguatan dalam dalam 3 hari berturut-turut dimana kemarin ditutup menguat 2.5%, setelah Macquarie dan Citigroup secara bersamaan menegaskan supply Nikel defisit.
Secara keseluruhan rata-rata harga metal ditutup menguat 0.47% kemarin.
Analisa harian analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menjelaskan bursa Asia Rabu pagi ini (18/6) menguat tipis mengantisipasi pernyataan Federal Reserve.
“Rupiah pagi ini melemah 0.3%, menjadikan Rupiah melemah dalam 4 hari berturut-turut,” ujar Lana seperti dikutip dari laman samuel.co.id di Jakarta, Rabu (18/6).
Sementara itu, sentimen regional dan dikombinasikan dengan minimnya sentimen dari dalam negeri kami perkirakan akan menjadikan IHSG cenderung bergerak flat hari ini.
Transaksi juga masih cenderung sedikit seiring investor yang wait and see terhadap pemilu.
“Namun, INCO dan ANTM berpotensi melanjutkan kenaikan seiring kenaikan Nikel 2.5% kemarin,” pungkasnya.